Kukar Genjot LTT Padi, 2.400 Hektare Siap Digarap

intuisi

18 Mar 2025 15:15 WITA

Ilutrasi penggarapan lahan padi. (Istimewa)

Tenggarong, intuisi.co- Upaya memperkuat ketahanan pangan terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar). Salah satu langkah konkret yang diambil adalah mengusulkan percepatan program Luas Tambah Tanam (LTT) padi pada lahan seluas 2.400 hektare yang telah ditetapkan dalam kawasan pertanian eksisting.

Bupati Kukar Edi Damansyah menyampaikan usulan tersebut dalam audiensi dengan Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian RI. Menurutnya, lahan tersebut merupakan bagian dari program strategis daerah yang difokuskan pada optimalisasi pertanian guna mendukung ketahanan pangan nasional.

“Kami mengusulkan kepada Kementerian Pertanian untuk memprioritaskan lahan seluas 2.400 hektare ini sebagai bagian dari program LTT komoditas padi. Kawasan ini sudah masuk dalam program pertanian eksisting yang kami tetapkan bersama pemerintah daerah,” ujar Edi Damansyah, Selasa (18/3/2025).

Selain membahas percepatan luas tanam, Bupati Edi juga menyoroti penurunan jumlah rumah tangga petani di Kukar. Berdasarkan data statistik, terjadi penurunan hampir 13 persen dibandingkan daerah lain di Kalimantan Timur.

Ia menilai hal ini disebabkan oleh minimnya regenerasi petani muda, sementara banyak petani yang sudah memasuki usia lanjut.

“Kalau kita lihat statistik, jumlah rumah tangga petani di Kutai Kartanegara mengalami penurunan hampir 13 persen. Ini angka yang cukup besar dibandingkan daerah lain di Kalimantan Timur,” ungkapnya. Salah satu penyebabnya adalah banyak petani yang sudah berusia tua, sementara regenerasi petani muda masih terbatas.

Peningkatan Infrastruktur dan Regenerasi Petani

Persoalan utama yang dihadapi petani Kukar adalah keterbatasan infrastruktur pengairan. Banyak petani mengeluhkan kurangnya saluran irigasi yang dapat menunjang produktivitas pertanian mereka.

Untuk mengatasi kendala ini, Pemkab Kukar menggandeng TNI melalui program Karya Bakti guna mempercepat pembangunan dan perbaikan jaringan irigasi di lahan 2.400 hektare tersebut.

“Infrastruktur pengairan menjadi kebutuhan utama bagi petani di Kukar. Oleh karena itu, melalui kolaborasi dengan TNI dalam program Karya Bakti, kami menargetkan percepatan pembangunan dan rehabilitasi saluran irigasi di lahan 2.400 hektare yang menjadi fokus LTT ini,” ujar Edi.

Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur pertanian ini bukan hanya prioritas daerah tetapi juga telah masuk dalam kebijakan nasional.

“Saya tegaskan bahwa program pangan juga menjadi prioritas kami di Kabupaten Kutai Kartanegara. Ini sudah masuk dalam RPJMD 2021–2026, dan kami akan terus mengawal implementasinya agar bisa berjalan maksimal,” tegasnya.

Untuk memastikan keberhasilan program LTT padi ini, Pemkab Kukar menyusun beberapa strategi utama:

  1. Pembangunan Infrastruktur Pengairan
    – Membangun jaringan irigasi baru dan memperbaiki embung pertanian di kawasan LTT.
    – Menggunakan teknologi irigasi berbasis pompa dan sumur bor untuk meningkatkan ketersediaan air.
  2. Pendampingan dan Regenerasi Petani
    – Mendorong keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian melalui pelatihan dan insentif.
    – Menyediakan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) guna mendukung mekanisasi pertanian.
  3. Peningkatan Ketersediaan Sarana Produksi
    – Memastikan distribusi benih unggul dan pupuk bersubsidi tepat sasaran.
    – Mendorong penggunaan varietas padi yang lebih tahan terhadap perubahan iklim.
  4. Kolaborasi dengan Pemerintah Pusat dan TNI
    – Melanjutkan kerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk mendapatkan dukungan teknis dan bantuan operasional.
    – Berkoordinasi dengan TNI untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pertanian melalui program Karya Bakti TNI.

“Optimistis dengan strategi yang tepat, Kukar bisa menjadi daerah penghasil padi utama di Kalimantan Timur serta berkontribusi dalam pencapaian swasembada pangan nasional” jelas Edi.

Melalui optimalisasi lahan seluas 2.400 hektare ini, Pemkab Kukar berharap produksi padi dapat meningkat secara signifikan, sekaligus menarik lebih banyak generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian berbasis teknologi.

“Kami akan terus mengawal program ini, memastikan bahwa infrastruktur, sarana produksi, dan pendampingan bagi petani berjalan dengan baik. Kami ingin Kukar menjadi lumbung pangan Kalimantan Timur, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di daerah ini,” pungkasnya. (adv/ara)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!