Kutai KartanegaraPariwaraPemkab Kukar

Langkah Pemkab Membuka Ruang bagi Pengusaha Cilik di Kukar

Pemkab membuka pintu lebar-lebar bagi pengusaha kecil di Kutai Kartanegara. Bahkan ihwal ini juga diberlakukan di desa

Tenggarong, intuisi.co-Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM) terus didukung oleh Pemkab Kukar. Pasalnya, sektor usaha ini selalu menjadi penopang tatkala ekonomi sedang goyah. Kepala Dinas Koperasi dan UKM (DiskopUKM) Kabupaten Kukar, Tajudin mengungkapkan pertumbuhan UMKM di Kukar terbilang positif, hingga kini jumlahnya sudah mencapai 60 ribu usaha.

Sejalan dengan kuantitasnya yang terus bertumbuh, DiskopUKM juga memikirkan cara untuk meningkatkan kualitas UMKM ini. “Ada tiga hal utama yang kami terus gaungkan bagi pelaku UMKM, yakni Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPPIRT) dan sertifikasi halal,” ujarnya belum lama ini.

Dalam memenuhi ketiga syarat ini, lanjut dia, pihaknya memberikan kemudahan pelayanan bagi para pengusaha sektor kecil dan menengah ini. Mulai dari membuka klinik konsultasi usaha di setiap kecamatan. Merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah.

“Jadi bila hendak mengurus berkas, maka akan ada petugas yang mendampingi. Misalnya mengurus NIB, SPPIRT atau sertifikat halal,” jelas Tajudin lagi.

Tajudin menyebut pembangunan klinik bagi pengusaha ini memang bertahap. Pada 2021, pihaknya membangun satu wadah di Loa Kulu, kemudian pada 2022 ada di tiga kecamatan yakni Kecamatan Kota Bangun, Anggana serta Muara Badak. Dan tahun depan bakal membangun tujuh lagi. Harapan, tentunya di 20 kecamatan tersedia klinik konsultasi bagi para pelaku UMKM.

“Untuk sementara, karena tidak bisa menjangkau seluruh kecamatan kami bentuk tujuh klinik dulu. Bertahap lah,” jelasnya.

Ia mengharapkan seluruh klinik UMKM yang dibangun bisa segera terbangun sesuai waktu yang telah ditetapkan, sehingga bisa secepatnya beroperasi secara maksimal. Dengan demikian program Program Usaha Kecil Idaman bisa maksimal.

“Berbagai upaya lainnya juga kami usulkan, seperti memfasilitasi permodalan melalui lembaga bank dan nonbank serta meningkatkan jumlah UMKM yang meggunakan sistem pemasaran digital,” terangnya.

Setali tiga uang, Bupati Edi Damansyah pernah meluncurkan Kredit Kukar Idaman untuk petani, nelayan, dan pembudidaya ikan pada Oktober lalu. Dirilis sebagai respons terhadap praktik pinjam uang ke rentenir, program ini menawarkan skema kredit melalui bankaltimtara dengan bunga 0 persen.

“Saya menyerukan agar masyarakat hentikan meminjam uang ke rentenir, manfaatkan kredit Kukar Idaman melalui Bankaltimtara dengan persyaratan mudah dan bunga nol persen,” kata Edi Damansyah.

Pemerintah sambung Edi, telah memberikan ruang yang luas kepada seluruh masyarakat untuk dapat mengembangkan peluang berusaha dengan penguatan aspek permodalan. Skema perkreditan dirancang untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses kredit melalui bank.

Dengan prasyarat yang sangat minim, alokasi kredit ini dirancang oleh Pemkab Kukar dengan mengalokasikan penyertaan modal kepada Bank Kaltimtara, agar dapat berkontribusi bagi pengembangan perekonomian daerah di sektor riil.

“Program Kredit Kukar Idaman ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing produk UMKM, dengan target memperkuat kapasitas usaha melalui akses permodalan, perluasan jaringan pemasaran dan peningkatan kualitas produk,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.