HeadlineSorotan

Lebih Bahaya dari Covid-19, DBD Sudah Telan 11 Nyawa di Kaltim Tahun Ini

Teror demam berdasar dengue (DBD) wajib mendapat perhatian meski virus corona tengah mewabah. Penyakit ini telah menelan 11 nyawa di Kaltim.

Samarinda, intuisi.co – Virus corona masih menjadi teror di Kaltim. Namun bukan itu saja yang menjadi ancaman. Nyatanya, demam berdarah dengue (DBD) telah menelan lebih banyak nyawa di Kalimantan Timur ini.

“Itulah alasannya menjaga kondisi lingkungan hingga perilaku hidup bersih sehat (PHBS) sangat penting,” ujar pelaksana tugas Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, Andi Muhammad Ishak, saat dikonfirmasi Selasa siang, 9 Juni 2020.

Menukil data Diskes Kaltim, periode Januari-Mei 2020 ada 1.459 warga Benua Etam terjangkit DBD. Dari ribuan kasus itu, sebanyak 11 orang meninggal dunia. Kematian paling banyak terjadi pada awal tahun. Persisnya Januari dan Februari. Yakni 4 dan 5 kasus.

Pada Mei ditemukan 2 kejadian. Serupa kasus covid-19, Balikpapan kembali menanggung beban sebagai daerah terbanyak. Angka kematian DBD di kota tersebut menembus 5 kasus. Disusul Paser 2, Kutai Timur (Kutim), Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Barat (Kubar) dan Kutai Kertanegara (Kukar) masing-masing 1 kasus.

“Kita dihadapkan dengan dua penyakit. Selain virus corona ada juga DBD. Penyakit ini nyata, tiap tahun terjadi. Angka kematian juga cukup besar. Jadi bukan hanya covid-19 yang jadi perhatian,” terangnya.

Dari 10 kabupaten/kota Kaltim, Balikpapan terdata sebanyak 393 kasus. Lagi-lagi paling banyak di Kaltim. Disusul Samarinda 269 pasien DBD, Kukar 207 kasus, Berau 135, lalu Kutim 115. Sedangkan di Bontang 107 pasien, PPU 88, Kubar 86, Paser 48, dan Mahulu 11 kasus.

Suka Tempat Bersih

Daerah perkotaan memang sangat berpotensi jadi kawasan penyebaran demam berdarah. Salah satu pembawanya ialah nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini berbeda dengan malaria. Kalau nyamuk malaria suka hidup di semak-semak atau hutan. Tapi aedes aegypti suka yang bersih dan juga jarang terjamah tangan manusia.

“Nyamuk jenis ini tidak bisa hidup di tempat kotor atau langsung ke tanah. Jadi jangan salah,” imbuhnya.

Dia pun mengimbau warga Kaltim agar lebih produktif saat di rumah saja. Selalu menjaga PHBS sehingga tak hanya waspada dengan covid-19 tapi juga DBD. Paling mudah ialah membersihkan lingkungan rumah yang memungkinkan jentik nyamuk demam berdarah berkembang biak.

“Menutup dan menguras tempat penampungan air, kubur barang-barang bekas yang berpotensi jadi sarang nyamuk apalagi saat musim penghujan,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.