Samarinda, intuisi.co – Kasus covid-19 di Kaltim bertambah signifikan. Ada sepuluh hasil positif baru didapatkan di provinsi ini. Tujuh di antaranya berasal dari Penajam Paser Utara. Yang ketujuhnya pasien cluster Gowa.
Dengan penambahan 10 kasus baru tersebut, maka total pasien terkonfirmasi virus corona di Kaltim secara akumulatif sudah 54. Terbesar masih di Balikpapan sebanyak 21 kasus. Sedangkan PPU yang hingga sehari sebelumnya masih empat kasus, melejit ke terbanyak kedua di Kaltim dengan total 11 kasus.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, merincikan tujuh penambahan kasus baru dari PPU. Yakni pasien dengan kode PPU 5 berusia 45 tahun, PPU 6 berusia 45 tahun, PPU 7 berusia 14 tahun, PPU 8 berusia 47 tahun, PPU 9 berusia 32 tahun, PPU 10 berusia 20 tahun, dan PPU 11 berusia 43 tahun.
“Semuanya pelaku perjalanan dari Gowa. Dengan masing-masing keluhan demam, batuk, dan pilek. Dirawat di RSUD Aji Putri Botung, Penajam Paser Utara,” ungkap Andi dalam rilis resminya via aplikasi Zoom kepada para wartawan pada Sabtu sore, 18 April 2020.
Andi memastikan, seluruh pasien covid-19 di PPU merupakan kasus impor. Artinya, sebaran kasus di kabupaten tersebut masih memungkinkan di-tracing dan dikenali.
“Ketujuh pasien tersebut adalah rombongan dari Gowa yang tiba di PPU pada 23 Maret 2020 menggunakan kapal laut,” lanjut Andi.
Tambahan dari Balikpapan dan Paser
Sementara selain tujuh kasus dari PPU, penambahan lainnya berasal dari Balikpapan dan Paser. Dari Balikpapan satu kasus mendapat kode BPN 21. Seorang laki-laki 34 tahun. Adalah kasus yang dilaporkan dan dirawat di RSUD Kanujoso Djatiwibowo. Memiliki keluhan demam, batuk, nyeri tenggorokan, dan sesak napas. Juga terdapat gambaran pnemonia.
Dua kasus lainnya dari Paser, adalah kode PSR1, laki-laki 41 tahun. Pelaku perjalanan dari Gowa dengan keluhan batuk. Dirawat di RSUD Panglima Sebaya Paser. Sedangkan kasus PSR 2, adalah laki-laki 23 tahun, pelaku perjalanan dari Samarinda dan Balikpapan. Memiliki keluhan demam, batuk, nyeri tenggorokan, dan sesak napas. Juga dirawat di RSUD Panglima Sebaya.
“Hingga saat ini, kasus terkonfirmasi di Kaltim ada 54. Sembuh 11 orang, dan meninggal dunia satu orang,” ungkap Andi. (*)