Membangun Wirausaha Mandiri di Kaltim
Program penempatan dan perluasan lapangan kerja Disnakertrans Kaltim memberikan pelatihan kompetensi, keterampilan, dan kewirausahaan kepada para wirausaha.
Samarinda, intuisi.co – Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, banyak masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) yang memilih untuk menjadi wirausaha. Mereka tidak hanya mengandalkan pekerjaan formal sebagai sumber penghasilan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja sendiri dengan berbagai bidang usaha.
Salah satu contoh wirausaha yang berkembang di Kaltim adalah penjahit. Meskipun belum ada industri konveksi yang besar di daerah ini, para penjahit tetap berusaha secara mandiri dengan mengandalkan keterampilan dan kreativitas mereka. Mereka mampu memproduksi berbagai jenis pakaian, mulai dari busana muslim, batik, hingga pakaian adat.
Namun, menjadi wirausaha tidaklah mudah. Selain harus memiliki motivasi yang tinggi, mereka juga harus menguasai manajemen usaha yang baik. Hal ini penting untuk memastikan keberlangsungan dan keuntungan usaha mereka. Untuk itu, mereka membutuhkan bimbingan dan dukungan dari pihak terkait.
Salah satu pihak yang berperan dalam membina wirausaha di Kaltim adalah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim. Melalui program penempatan dan perluasan lapangan kerja, Disnakertrans Kaltim memberikan pelatihan kompetensi, keterampilan, dan kewirausahaan kepada para calon dan pelaku wirausaha.
“Nah setelah dapat pelatihan kompetensi dan keterampilan, baru kami tambahkan dengan pelatihan kewirausahaannya,” kata Muhammad Abduh, Kepala Bidang Pengembangan Tenaga Kerja di Disnakertrans Kaltim.
Di pelatihan kewirausahaan, para wirausaha diajarkan tentang berbagai aspek usaha, seperti perencanaan, pemasaran, keuangan, dan administrasi. Mereka juga dibekali dengan motivasi untuk menjadi wirausaha yang ulet dan inovatif. Selain itu, mereka juga dikenalkan dengan unsur perbankan dan UMKM, agar bisa mendapatkan akses modal dan pasar yang lebih luas.
Tidak hanya sampai di situ, Disnakertrans Kaltim juga terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perkembangan usaha para wirausaha. Mereka juga memberikan bantuan berupa alat atau permodalan kepada wirausaha yang sudah menunjukkan kinerja yang baik. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas usaha mereka.
“Kalau dia (wirausaha) sudah menerima bantuan dan sudah berusaha, kami akan lakukan pengukuran produktivitas. Seberapa produktif mereka ini. Kalau sudah, itu nanti akan jadi bagian dari data pembangunan di daerah,” jelas Abduh.
Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak wirausaha yang muncul dan berkembang di Kaltim. Mereka tidak hanya bisa mencukupi kebutuhan hidup mereka sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.
“Kalau saja berwirausaha itu lebih mudah, tentu lebih banyak wirausahawan daripada orang bekerja. Memang tidak mudah, harus punya motivasi tinggi,” tutup Abduh. (DisnakertransKaltim/Adv/Ina)