Mengenal Dewi Belai, Surga Buah Lai di Kutai Kartanegara
Dewi Belai adalah desa wisata buah lai di Kutai Kartanegara yang melestarikan kearifan lokal dan meningkatkan perekonomian masyarakat dengan dukungan pemerintah daerah.
Loa Janan, intuisi.co-Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, memiliki keunikan tersendiri. Di sana, terdapat desa wisata yang menawarkan pesona buah lai, buah khas Kalimantan yang mirip dengan durian. Desa wisata ini diberi nama Dewi Belai, singkatan dari Desa Wisata Benua Lai.
Dewi Belai menjadi destinasi wisata yang menarik bagi para pecinta buah lai. Di sini, pengunjung bisa menikmati buah lai segar langsung dari pohonnya. Selain itu, pengunjung juga bisa belajar tentang sejarah dan budaya masyarakat setempat yang erat kaitannya dengan buah lai.
Buah lai memiliki kulit yang tajam dan tebal seperti durian. Namun, isi buah lai berwarna oranye dan memiliki rasa yang lebih manis dan harum. Buah lai juga memiliki nama latin durio kutejensis, yang menunjukkan bahwa buah ini berasal dari daerah Kutai.
Salah satu pemilik kebun lai di Dewi Belai adalah Hj Nani. Ia telah menanam buah lai sejak 30 tahun lalu di lahan seluas 10 hektare. Di kebunnya, terdapat sekitar 300 pohon lai yang berbuah sepanjang tahun.
Hj Nani mengatakan bahwa ia ingin melestarikan buah lai sebagai warisan budaya Kalimantan. Ia juga berharap bahwa kebun lai ini bisa menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat sekitar.
“Biaya masuk masih gratis untuk sementara, tapi apabila fasilitasnya sudah terbangun lengkap baru akan dipungut retribusi,” kata Hj Nani.
Untuk mengembangkan Dewi Belai sebagai desa wisata, Hj Nani mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin bahkan menyambangi Dewi Belai pada hari Selasa, 4 Juli 2023.
Rendi Solihin mengapresiasi inisiatif Hj Nani dan masyarakat Desa Batuah untuk menjadikan buah lai sebagai ikon wisata. Ia juga mengatakan bahwa pemerintah daerah akan memberikan bantuan untuk memperbaiki infrastruktur dan fasilitas di Dewi Belai.
“Kami akan merealisasikan akses jalan wisata menuju kebun lai di Desa Batuah melalui APBD perubahan 2023,” ujar Rendi Solihin.
Rendi Solihin juga mengundang masyarakat untuk datang ke Festival Buah Lai yang akan diselenggarakan pada 9 Juli 2023 di Dewi Belai. Festival ini merupakan ajang promosi dan apresiasi terhadap buah lai sebagai kearifan lokal Kalimantan.
“Ini festival yang dilakukan pertama kali dan jika berhasil tahun depan memungkinkan untuk memecahkan rekor MURI,” kata Rendi Solihin.
Festival Buah Lai akan menampilkan berbagai atraksi dan lomba yang berkaitan dengan buah lai, seperti lomba makan buah lai, lomba membuat kue buah lai, lomba menghias buah lai, dan lain-lain. Selain itu, festival ini juga akan diisi dengan pentas seni dan budaya dari masyarakat setempat.
Dewi Belai menjadi salah satu contoh bagaimana masyarakat bisa mengembangkan potensi lokal menjadi daya tarik wisata. Dengan adanya desa wisata ini, bukan hanya buah lai yang bisa dinikmati oleh banyak orang, tapi juga cerita dan kebudayaan di baliknya. (*)