Jakarta, intuisi.co – Satu titik, satu gol, satu harapan. Di tengah sorakan 70 ribu suporter di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Timnas Indonesia berhasil membungkam China 1-0 dalam lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis (5/6) malam. Kemenangan tipis tapi bersejarah ini tak hanya mengembalikan harga diri Garuda, tapi juga menyalakan asa menuju pentas tertinggi sepak bola dunia.
Gol tunggal Ole Romeny lewat titik putih pada menit ke-45 menjadi pembeda. Namun di balik angka itu tersimpan narasi yang lebih besar: Indonesia kini punya peluang realistis untuk lolos ke putaran ketiga kualifikasi, dan mungkin, untuk pertama kalinya, melangkah ke Piala Dunia senior.
Pertandingan kontra China bukan laga biasa. Secara historis, Indonesia tak pernah menang atas Negeri Tirai Bambu dalam laga resmi di kandang sendiri sejak 1986. Lebih dari 35 tahun bayang-bayang kekalahan menghantui, namun semua berubah malam itu.
Di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong, skuad Garuda tampil disiplin dan penuh determinasi. Meski secara statistik kalah tipis dalam penguasaan bola (48 persen vs 52 persen), Indonesia tampil lebih efektif dengan menciptakan 13 tembakan, tiga di antaranya tepat sasaran. Bandingkan dengan China yang hanya mampu melepaskan lima tembakan, satu yang mengarah ke gawang.
Kunci kemenangan Indonesia ada pada organisasi lini tengah yang rapi, kombinasi pressing agresif dari Marselino Ferdinan dan Thom Haye, serta soliditas pertahanan yang dikawal Elkan Baggott. Ricky Kambuaya, yang tampil sebagai starter, memberikan kontribusi vital lewat aksinya di kotak penalti yang berbuah penalti kemenangan.
Klasemen dan Kans Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
Kemenangan ini membuat Indonesia mengoleksi 12 poin dari tujuh laga dan duduk di peringkat ketiga Grup C. Di atasnya, Jepang (20 poin) dan Australia (16 poin) tampak sulit dikejar. Namun Indonesia kini unggul atas rival terdekat: Arab Saudi (10 poin), Bahrain (6 poin), dan China (6 poin).
Masih tersisa satu laga pamungkas di babak kedua kualifikasi: melawan Australia di Sydney. Laga ini akan menjadi penentu mutlak. Jika Indonesia mampu meraih hasil minimal imbang, dan Arab Saudi gagal menang besar atas Bahrain, maka tiket ke babak ketiga—yang diikuti 18 tim terbaik Asia—akan jadi milik Garuda. Dan dari babak ketiga itulah, peluang ke Piala Dunia 2026 benar-benar terbuka.
Piala Dunia 2026 membuka 8,5 slot untuk zona Asia, lebih banyak dibandingkan edisi sebelumnya yang hanya 4,5 slot. Artinya, masuk ke babak ketiga adalah gerbang emas bagi Indonesia. Di babak tersebut, 18 negara akan dibagi ke dalam tiga grup. Dua tim teratas dari masing-masing grup akan langsung lolos ke Piala Dunia, sementara peringkat ketiga dan keempat akan masuk babak keempat dan playoff antarbenua.
Dengan skuad yang semakin matang dan pelatih yang telah mengasah tim selama hampir lima tahun, Indonesia memiliki fondasi yang kuat. Duet naturalisasi seperti Thom Haye dan Romeny kini menyatu dengan bakat lokal seperti Marselino dan Pratama Arhan. Kedalaman skuad tak lagi jadi isu, dan pengalaman internasional perlahan membentuk mental juara.
Namun jalan menuju Amerika Utara 2026 tak akan mudah. Australia, lawan terakhir Indonesia, bukan tim yang bisa dianggap enteng. Meski mereka sudah dipastikan lolos ke babak ketiga, faktor kebanggaan dan atmosfer kandang bisa jadi batu sandungan.
Selain itu, faktor non-teknis seperti konsistensi permainan, tekanan mental, dan kedalaman rotasi dalam jadwal padat akan menguji seberapa siap Indonesia melangkah lebih jauh. (*)