HeadlinePemkab Kukar

Menilik Potensi Revolusi Jagung di Kota Raja

Jagung punya peluang besar berkembang di Kutai Kartanegara (Kukar). Dengan lahan luas serta tanah subur, komoditas ini dilirik korporasi. Pemerintah pun beri dukungan lewat revolusi jagung.

Tenggarong, intuisi.co-Revolusi jagung hibrida di Kukar masuk dalam program prioritas pemerintah kabupaten. Agenda tersebut dimulai sejak 2017 lalu dan hingga kini masih berlanjut. Bahkan Kukar sudah menjalin kerja sama dengan enam perusahaan, demi suksesnya program pangan ini.

“Sejauh ini ada dua program budi daya kemudian pembelian. Target kami bisa mencapai 7.600 hektare (ha) lahan jagung dalam waktu tiga tahun,” ucap Bupati Kukar, Edi Damansyah kepada intuisi.co belum lama ini.

Demi mewujudkan langkah tersebut, pemkab sudah menghimpun data dari kawasan yang hendak dikembangkan jagung hibrida. Mulai dari Kecamatan Muara Badak, Marang Kayu, Tenggarong Seberang, Sebulu, Muara Kaman, dan Kota Bangun. Nah, tahun lalu telah terealisasi 2.300 ha yang tersebar di 18 Kecamatan. Meski demikian, kata Edi mewujudkan rencana tersebut tak mudah. Perlu konsistensi dan kemauan dari para petani.

“Lahan sudah kami siapkan.  Mudahan saja target bisa tercapai dalam waktu tiga tahun, setidak-tidaknya mendekati,” terangnya.

Edi juga menyadari perihal tantangan, utamanya dari para petani. Belum banyak yang mau menyentuh jagung lantaran pasarnya belum pasti. Padahal potensinya bisa diadu dengan komoditas pangan lainnya. Nah, dengan adanya pembeli maka usaha tanam pangan tersebut tak akan sia-sia. Sejumlah korporasi yang menjalin kerja sama dengan Kukar juga menjamin dalam urusan pembelian.

“Jadi program ini benar-benar terstruktur,” tuturnya.

Lebih lanjut politisi PDI Perjuangan tersebut menerangkan, jika program revolusi jagung tak hanya membantu petani dalam urusan bibit hingga pupuk, tapi juga proses penanaman dan pemberian pupuknya. Jadi ada tenaga ahli yang disiapkan untuk mendampingi, sehingga jagung hibrida yang dihasilkan benar-benar sesuai harapan alias hasilkan bibit unggul. Dengan kata lain, program ini benar-benar membantu petani hingga ke urusan teknis.

“Program (revolusi) jagung hibrida ini hanya lompatan atau awal masuknya. Akan ada kerja sama di komoditas sektor pertanian lainnya. Perlu diingat program ini juga menjadi bagian dari food estate nasional,” jelasnya.

Produksi Jagung Meningkat Dalam Lima Tahun

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Sutikno menerangkan sektor pertanian memang bukan hal baru, lantaran peminatnya sedikit komoditas ini jarang disentuh. Padahal di Kota Raja potensinya sangat besar. Ada 62 ribu ha untuk hortikultura dan palawija. Lantaran punya peluang, inisiasi untuk pengembangan lebih lanjut lewat revolusi jagung akhirnya tercipta. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, pada 2015 produksi salah tanaman pangan penghasil karbohidrat terpenting dunia di Kukar tersebut mencapai 1.576 ton dari 420 ha. Kini luas lahan tersebut bertambah menjadi 2.300 ha dan tersebar di 18 Kecamatan.

“Lahan sudah tersedia, tinggal sumber dayanya saja,” katanya.

Syukurnya, lanjut dia, kerja sama dengan sejumlah korporasi telah dilakukan awal Agustus lalu sehingga jendela produksi jagung semakin lebar. Dulu, para petani khawatir untuk menanam tanaman pangan tersebut, sebab jarang ada pembeli. Hanya ramai mendekati tahun baru saja. Sekarang mereka sudah diberikan garansi oleh pemkab. Tak hanya itu, selama proses penanaman, akan ada pendampingan, sehingga para petani tak perlu bimbang.

“Sudah ada jaminan. Selama ini harga jagung hancur enggak sampai Rp4 ribu, sekarang sudah Rp6 ribu bahkan bisa lebih. Tentu saja petani yang lemah semangat, bangkit lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor menuturkan hal senada. Menurut dia, lahan pertanian komoditas jagung di Benua Etam cukup luas. Tak hanya itu produksinya juga mumpuni dan itu tersebar merata di semua kabupaten/kota. Hingga kini pun produksinya masih berlanjut walau pandemik Covid-19 melanda.

“Produksi jagung kita ini besar. Setiap hari panennya tidak kurang 1.000 ton,” ucap dia dalam agenda panen raya jagung di Desa Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong bersama Bupati Kukar Edi Damansyah.

Eksis dan Ungul

Panen raya jagung nusantara di lahan Kelompok Tani Saka Makmur ini merupakan rangkaian Hari Tani Nasional 2021. Mantan bupati Kutai Timur ini menuturkan, khusus panen raya di Kaltim ada sekitar 30 ha lahan yang dituai serentak. Selain, Kukar ada juga Berau, Samarinda, Paser, Kutim dan Penajam Paser Utara. Nah, selain padi dan jagung, komoditas di Bumi Mulawarman dari sektor pertanian yang menanti dikembangkan lebih lanjut beragam. Misalnya saja serealia hingga tanaman hutan (porang).

“Alhamdulillah, kita ikut perkembangan, walaupun komoditi utama memang di sektor pertambangan, tapi sektor pertanian bisa tetap eksis dan unggul,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.