HeadlinePolitikSamarindaSorotan

Minim Andil Politik, PDIP Kaltim Gelar Kaderisasi Pratama Perempuan

Partisipasi perempuan dalam dunia politik masih kurang. Padahal dengan adanya representasi, sejumlah aspirasi perempuan bisa tersampaikan maksimal.

Samarinda, intuisi.co-Perempuan dan politik sudah menjadi lumrah bagi masyarakat. Meski demikian, tingkat partisipasinya belum melewati ambang batas. Data World Bank 2019 menyebut, Indonesia menduduki peringkat ke-7 di Asia Tenggara untuk keterwakilan perempuan di politik dan parlemen.

Minimnya kontribusi perempuan di parlemen maupun politik, sedikit banyak berpengaruh terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender serta hal-hal lain yang bertalian dengan perempuan.

Baca juga:  Kader PDIP Terlibat KDRT, Ananda: Sanksi dari Pusat Pemecatan

Padahal, UU Pemilu No 12/2004 telah mengisyaratkan adanya alokasi minimum 30 persen kepada perempuan untuk duduk di lembaga legislatif. Ihwal tersebut tertuang dalam Pasal 65 ayat 1. Namun hingga kini penerapannya belum maksimal.

“Dari dulu di parlemen (DPR/MPR RI) masih 17 persen (keterwakilan perempuan di politik) terus, turun 11 persen kemudian naik lagi. Begitu saja terus,” ujar Ribka Tjiptaning Proletariyati, anggota Komisi VII DPR RI kepada sejumlah media pada Ahad petang, 5 Desember 2021.

Ribka menjadi narasumber sejarah partai dalam agenda Pendidikan Kaderisasi Pratama Khusus Perempuan di kantor DPD PDI Perjuangan Kaltim, Jalan Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda. Lebih lanjut dia menerangkan, dengan adanya pendidikan kaderisasi ini, kuota 30 persen tersebut bisa terpenuhi, bahkan bisa lebih. Sehingga saat Pemilihan Legislatif pada 2024 mendatang, partai tak lagi kesulitan mencari sosok yang hendak bertarung mewakili rakyat.

“Dari internal sudah ada, jadi tak asal comot. Saya apresiasi langkah Ananda dan kawan-kawan,” tegasnya.

Menurut dia, keterlibatan perempuan dalam parlemen tergantung dari partainya masing-masing. Di PDI Perjuangan hal tersebut bukan persoalan. Hingga kini Megawati Soekarnoputri masih menjadi nakhoda partai dengan lambang Banteng Moncong Putih tersebut. Dengan demikian visi dan misi partai sudah bisa diketahui. Tak mungkin kader pria dan wanita diperlakukan berbeda. Tak hanya itu, bersama dengan pelatihan ini maka kader-kader terbaik masa depan bisa disiapkan.

“Yang pasti, jangan pernah menunggu kesempatan, tapi jemput peluang tersebut. Harus optimistis lah. Apalagi ini mau pileg,” tegasnya.

Mengajak Perempuan Semakin Karib dengan Politik

Setali tiga uang, Sekretaris DPD PDIP Kaltim Ananda Emira Moeis juga berpendapat demikian. Keterlibatan perempuan dalam politik harus terus digaungkan. Itu sebab agenda ini digelar. Pesertanya pun antusias sebab ini kali pertama diadakan di Kaltim. Sebanyak 191 orang ikut dalam pendidikan kader PDI Perjuangan ini. Mulai dari cabang, anak cabang, ranting hingga anak ranting ikut ambil bagian.

“Jadi syukur alhamdulilah. Kami bikin kaderasisasi kader pratama khusus perempuan ini agar mereka benar-benar siap menghadapi Pileg 2024 mendatang,” tegas legislator DPRD Kaltim tersebut.

Lebih jauh Ananda menerangkan, perempuan harus memenuhi kuota minimal 30 persen tersebut, jika bisa lebih malah makin baik. Dengan adanya representasi, maka suara-suara sumbang bisa didengar. Sebab persoalan yang dihadapi perempuan juga harus diberikan solusi bukan sebaliknya. Jadi tak perlu minder.

“Animo peserta begitu tinggi. Makanya kami berencana dalam setahun mengadakan tiga kali pendidikan kader,” pungkasnya. (*)

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.