DPRD Kaltim

Muhammad Adam Sebut Tarik Ulur Pemindahan IKN ke Kaltim Bikin Warga Resah

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) masih simpang siur. Anggota DPRD Kaltim Muhammad Adam menilai hal tersebut membuat masyarakat Kaltim gamang.

dprd kaltim

Samarinda, intuisi.co – Lantaran pemindahan IKN baru ke Kaltim belum pasti, masyarakat ikut resah. Pasalnya bila agenda besar ini tak terlaksana, provinsi ini bakal kehilangan momentum. Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Muhammad Adam pun sependapat dengan ihwal tersebut.

“Ya, memang meresahkan,” ujar Muhammad Adam kepada intuisi.co pada Selasa siang, 30 Maret 2021.

Lebih lanjut, politisi Partai Hanura ini menerangkan, ada dua versi mengenai pemindahan IKN ke Kaltim. Kelompok pertama adalah mereka yang pesimistis dengan agenda besar tersebut. Pasalnya masa pemerintahan Jokowi bakal berakhir pada 2024. Saat rezim berganti, kebijakan juga demikian.

“Versi kedua, termasuk saya, sebagai orang Kaltim harus optimistis dengan pemindahan IKN,” sebutnya.

Meski demikian, semangat itu kemudian kembali redup saat pihaknya mengonfirmasi dengan pihak terkait. Wacana mengemuka saat ini adalah peletakan batu pertama dimulai pada semester pertama 2020. Lebih-lebih Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi juga belum yakin penuh dengan pemindahan IKN. Kondisi ini tentu bikin gamang.

“Memang harus ada inisiatif dari Pemprov Kaltim untuk bisa mengonfirmasi ke pusat perihal kepastian pemindahan IKN,” sebutnya.

Mengenai rencana peletakan batu pertama di kawasan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) setidaknya bisa diwujudkan tahun ini. Paling tidak dimulai di titik nol, yakni istana presiden. Sehingga, seluruh hal yang berkaitan dengan IKN benar-benar terjadi. Bukan sekadar angan belaka.

“Termasuk masyarakat yang ada masuk di ring satu, serta Balikpapan dan Samarinda sebagai kota penyangga,” terangnya.

Dia menambahkan, dari kesiapan infrastruktur Kaltim menyambut IKN memang harus disiapkan matang. Termasuk bagian paling mendasar seperti air bersih, jalan penghubung dan listrik. Termasuk tata ruang transpotasi. Dan inilah yang mesti dibangun simultan.

“Ingat sarana pendukung kita sudah siap. Seperti jalan tol, bandara, pelabuhan dan Jembatan Pulau Balang. Saya pikir hal tersebut tinggal dikembangkan,” pungkas Muhammad Adam. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.