Sorotan

Mulut Dibekap dan Diancam, Anak 5 Tahun Disetubuhi Pria Paruh Baya di Sambutan

Anak ini dititipkan ibunya lantaran sibuk bekerja dan suami yang sakit-sakitan. Namun keamanan yang diharap malah berujung penyesalan.

Samarinda, intuisi.co – Anak-anak mestinya dilindungi. Tapi tidak demikian perlakuan pria paruh baya ini. Tega-teganya Ef mencabuli Mentari—bukan nama sebenarnya, yang masih usia 5 tahun.

Aksi bejat pria 45 tahun itu terungkap setelah korban mengeluh sakit kepada ibunya, An (36). Orangtua korban pun melapor ke pihak berwajib pada Selasa pagi, 2 Juni 2020. Ef langsung dibekuk Unit Reskrim Polsek Samarinda Kota malam itu juga. Di rumahnya, kawasan Sambutan.

“Kasus masih kami sidik dan lidik. Tersangka sudah kami tahan,” ujar Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Iptu Abdillah Dalimunthe, saat dikonformasi Jumat, 5 Juni 2020.

Ef dan An diketahui tak memiliki hubungan keluarga. Keduanya baru kenal akhir Mei 2020. Atas rekomendasi rekan, An menitipkan Mentari, anak keduanya, di rumah Ef pada 29 Mei 2020. Tiga hari setelah Lebaran. Biaya asuhnya Rp150 ribu per hari.

“Ibu korban ini kerja sampai malam. Suaminya sakit-sakitan. Umurnya 60 tahun. Sementara anak pertamanya baru 10 tahun. Makanya dititipkan ke rumah tersangka,” terangnya.

Selama beberapa hari dititipkan, korban tak pernah mengeluh. Bahkan sampai menginap di rumah Ef. Hingga pada Selasa pagi itu, Mentari mengeluh sakit perut kepada ibunya. Kecurigaan makin jadi setelah melihat kemaluan sang anak membengkak.

“Saat itulah korban menceritakan semuanya. Umur segitu mana bisa bohong. Ibunya kemudian melaporkan hal tersebut ke kami,” tuturnya.

Kepada polisi, tersangka mengklaim perbuatan bejat itu dilakukannya Sabtu dini hari, 30 Mei 2020. Ef diam-diam masuk kamar korban. Dan langsung melakukan aksi cabulnya. Mulut korban dibekap. Mengancam memukul jika anak perempuan itu berani berteriak.

Akibat perbuatannya tersangka dijerat dengan Pasal 82 UU Nomor 35/2014 tentang Perlindungan Perempuan Anak. Ancaman maksimal 15 tahun penjara. “Saat ini kami masih mendalami kasus dan menunggu hasil visum korban dari rumah sakit keluar untuk memperkuat bukti,” pungkas perwira balok dua ini. (*)

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.