DPRD Samarinda

Novan Sesalkan Beasiswa PIP Tak Terserap Maksimal di Samarinda

Sekretaris Komisi III DRPD Samarinda, Novan Syahronny Pasie, menyayangkan beasiswa PIP yang telah diperjuangkannya di Samarinda tak terserap maksimal.

Samarinda, intuisi.co—Sekretaris Komisi III DRPD Samarinda, Novan Syahronny Pasie, membawa beasiswa Program Indonesia Pintar atau PIP lewat jalur aspirasi koleganya di DPR RI kepada konstituennya. Namun demikian, penyalurannya tahun lalu tak berjalan efektif. Ragam faktor jadi penyebab.

“Total se-Kaltim dapat Rp10 miliar tahun lalu. Namun ditarik kembali ke rekening Kementerian (Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi). Kan sayang,” sesal Novan ketika reses di Jalan Juanda 7, Kelurahan Air Hitam, Samarinda Ulu, Sabtu malam, 5 Februari 2022.

Adapun beasiswa PIP tersebut merupakan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, mitra dari Komisi X DPR RI. Kebetulan, di komisi tersebut terdapat wakil Kaltim yang juga kolega separtai Novan di Partai Golongan Karya atau Golkar, yaitu Hetifah Sjaifudian, mendudukkan jabatan wakil ketua.

Melalui Hetifah, didapatkan kuota untuk Kaltim lewat jalur aspirasi. Yang dari jalur aspirasi tersebut, didapat besaran beasiswa sebesar Rp10 miliar. Penerima dari siswa SD bakal mendapat Rp450 ribu; SMP Rp750 ribu; serta SMA/SMK Rp1 juta. Novan kemudian menangkap peluang tersebut untuk dibawa kepada konstituennya.

Tahun lalu, pendaftaran pun digalakkan. Namun belakangan diketahui, beasiswa yang diberikan tak terserap. Rupanya, calon penerima yang diajukan, tak mengambil beasiswa yang didapat meski telah dipastikan lolos seleksi.

“Karena kendala sosialisasi. Siswa tak tahu diterima atau tidak. Ada yang mungkin sudah tahu lolos, tapi karena persyaratan banyak atau mungkin karena kendala tak ada tatap muka di sekolah, jadi hangus juga,” sesal Novan.

Usulkan Beasiswa PIP Langsung ke Rekening Penerima

Oleh pihaknya, uang beasiswa itu pun sempat diusulkan untuk langsung dikirim ke rekening atas nama siswa penerima. Namun muncul lagi permasalahan karena banyaknya orang yang menerima. Karena di Samarinda sendiri, ada 27 ribu siswa yang diusulkan. Dengan jumlah yang sedemikian banyak, tentu begitu sulit mengonfirmasi kepada satu per satu siswa. Sedangkan meminta lewat pihak sekolah juga ternyata kurang efektif. “Mungkin sekolah juga kesulitan karena tak ada tatap muka,” sebutnya.

Akhirnya, beasiswa Rp10 miliar itu pun kembali ke rekening kementerian. Novan berharap dalam penerimaan tahun ini hal demikian bisa terhindar laga. “Karena kalau begini terus bisa jadi catatan apakah kita membutuhkan atau tidak,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.