Pakai Pendekatan Ilmiah, Dispora Kaltim Siapkan Atlet Hadapi PON 2028
Di lintasan sederhana, atlet muda Kaltim berlatih keras. Sementara itu, Dispora Kaltim menyiapkan revolusi sport science untuk PON XXII.
Samarinda, intuisi.co – Seorang atlet muda berusia 16 tahun dari Samarinda, yang bercita-cita menjadi juara nasional, kini menghabiskan harinya di lintasan lari yang sederhana, di bawah terik matahari. Sementara itu, para pesaing dari provinsi besar seperti Jawa Barat dan DKI Jakarta berlatih dengan teknologi mutakhir. Gambaran ini menjadi dorongan bagi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mempercepat transformasi pembinaan atlet berbasis teknologi menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII 2028 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dispora Kaltim memahami bahwa persaingan di PON mendatang membutuhkan pendekatan yang lebih canggih dan terintegrasi. “Kami ingin memastikan pembinaan atlet dilakukan dengan pendekatan yang lebih ilmiah. Sport science dan sport intelligence akan menjadi landasan dalam setiap tahap pelatihan, mulai dari peningkatan fisik, mental, hingga strategi bertanding,” jelas Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading.
Langkah awal yang diambil adalah fokus pada cabang olahraga strategis seperti atletik, dayung, dan renang. Cabang ini dinilai memiliki peluang besar untuk meraih banyak medali, sekaligus menjadi kekuatan andalan kontingen Bumi Etam. Pembinaan tidak hanya terbatas pada atlet senior, tetapi juga secara khusus menargetkan atlet muda potensial sebagai tulang punggung tim Kaltim di masa depan.
Namun, pembinaan saja tidak cukup. Dispora Kaltim menyadari pentingnya membiasakan para atlet menghadapi tekanan kompetisi. Oleh karena itu, keikutsertaan dalam kejuaraan di luar daerah hingga turnamen internasional menjadi bagian integral dari program. “Berlatih saja tidak cukup. Atlet harus terbiasa dengan tekanan dan tantangan dalam atmosfer kompetisi sebenarnya,” kata Rasman.
Untuk mendukung visi besar ini, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi prioritas. Dispora Kaltim akan menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan organisasi olahraga nasional. Program ini mencakup pelatihan bagi pelatih, penyediaan fasilitas latihan modern, hingga pendampingan psikologi olahraga. “Pembinaan tidak hanya berfokus pada atlet, tetapi juga pelatih dan infrastruktur. Semua elemen harus bersinergi agar kita dapat bersaing dengan provinsi besar lain seperti Jawa Barat dan DKI Jakarta,” tegas Rasman.
Langkah-langkah ini menjadi upaya serius untuk mengubah wajah olahraga Kalimantan Timur, dari sekadar peserta kompetisi menjadi provinsi yang disegani di PON XXII. “Kami percaya, dengan strategi terukur dan kolaborasi yang solid, Kaltim tidak hanya bisa bersaing, tetapi juga mengharumkan nama di kancah nasional maupun internasional,” tutup Rasman. Di balik itu, ada harapan besar bahwa di lintasan sederhana di Samarinda, seorang atlet muda kelak akan melesat dengan penuh percaya diri, membawa medali emas bagi Bumi Etam. (adv)