HeadlinePariwaraPemkot SamarindaSamarindaSorotan

Parkir Nontunai Solusi Atasi Potensi Kebocoran PAD Samarinda

Teknologi kian memudahkan manusia. Salah satunya sektor parkir nontunai. Dengan metode ini peluang bocornya PAD bisa diminimalisasi.

Samarinda, intuisi.coParkir nontunai atau e-parking bakal diterapkan di seluruh Samarinda. Kini pemkot sedang menyiapkan infrastrukturnya. Selain teknologi pendukung, aturan yang menjadi payung hukum kini masih disusun matang.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengatakan untuk Perwali Penataan Parkir masih dalam pembahasan. Rapat pertama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) serta entitas terkait telah pungkas dilakukan hari ini, Rabu, 20 April. Besar kemungkinan musyawarah serupa bakal diagendakan dalam waktu dekat.

“Sehingga pekan depan sudah bisa finalisasi,” ujar Andi Harun kepada reporter intuisi.co pada Rabu petang.

Mantan legislator ini pun menerangkan, untuk detail rapat pertama yakni membahas mengenai nama perwali, rencana retribusi parkir nontunai, serta teknologi pendukung berupa tapping box (alat pencatat transaksi elektronik). Sementara untuk lokasi parkir ini sendiri juga masih dimatangkan.

“Kemungkinan akan kami survei, termasuk parkir THM (tempat hiburan malam), restoran hingga minimarket,” terangnya.

Dia menyebutkan, untuk ke depannya pihaknya juga bakal merapatkan persoalan parkir nontunai dengan pemilik usaha. Dan langkah lanjutan lainnya ialah melatih para juru parkir atau jukir agar lebih akrab dengan teknologi teranyar.

“Metode pemungutannya bisa langsung atau berlangganan. Setahun atau lebih lama nanti dirumuskan,” imbuhnya.

Parkir Nontunai Bakal Diterapkan di Seluruh Samarinda

Dia menambahkan, tahap pertama sudah dicoba di beberapa toko Samarinda dengan metode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Ke depannya bakal ditambah. Targetnya 100 lokasi. Ada yang menggunakan Kris adapula tapping box. Penerapan tak bisa langsung menyeluruh, harus bertahap.

“Samarinda akan menuju ke arah 100 persen parkir nontunai,” tegasnya.

Andi Harun menambahkan, penerapan parkir digital ini merupakan langkah awal untuk meminimalisasi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parkir.

“Jadi duitnya langsung masuk ke kas daerah,” sebutnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, Hotmarulitua Manalu menerangkan hal senada. Implementasi pembayaran parkir nontunai akan berlaku di 100 titik di sejumlah kawasan Kota Tepian. Jumlah tersebut kian bertambah seiring waktu.

“Mungkin akan dikasih waktu 6 bulan. Nanti pemkot akan bertanggungjawab membayar gaji juru parkir sesuai UMK,” terangnya saat dikonfirmasi terpisah.

Adapun kesiapan alat bayar parkir digital, lanjutnya, sudah tersedia. Jumlahnya ada 32 alat tapping. Diberikan oleh Bankaltimtara. Ke depan warga bisa membayar parkir menggunakan kartu e-money. Sementara untuk kebutuhannya sendiri, Dishub memerlukan 68 alat agar dapat memenuhi seluruh titik parkir.

“Kami juga sudah mulai di mal-mal agar masyarakat bisa terbiasa membayar parkir dengan kartu,” pungkasnya. (*)

 

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.