Pasar Ramadan Kukar 2025 Lebih Tertata demi Hindari Kemacetan

intuisi

1 Mar 2025 17:21 WITA

Pasar Ramadan Kukar saat dikunjungi Bupati Edi. (dok. Kontributor intuisi.co)

Tenggarong, intuisi.co – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah secara resmi membuka Lorong Pasar Ramadan di kawasan Masjid Agung-Monumen Pancasila-Kawasan Budaya, Sabtu (1/3/2025). Kegiatan ini merupakan langkah untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1446 H.

Pembukaan ini bertepatan dengan hari pertama puasa, menandai dimulainya aktivitas jual beli takjil dan kebutuhan berbuka bagi masyarakat Kukar. Lorong pasar ini bukan sekadar tempat berjualan makanan dan minuman khas Ramadan, tetapi juga bagian dari upaya Pemkab Kukar untuk menata kawasan kota lebih rapi.

“Pasar Ramadan ini juga mengurangi kemacetan serta memberdayakan para pelaku UMKM,” tegasnya.

Dia menerangkan, Pasar Ramadan sudah masuk tahun ketiga dan dipusatkan di kawasan Masjid Agung, setelah sebelumnya tersebar di berbagai titik. Keberadaan lorong pasar ini bertujuan untuk mengumpulkan para pedagang dalam satu lokasi agar tidak terpencar, sehingga lebih mudah dijangkau masyarakat yang ingin berburu takjil dan hidangan berbuka.

“Kawasan ini disiapkan khusus selama bulan Ramadan agar masyarakat lebih mudah berbelanja, tidak mengganggu arus lalu lintas, dan tata kota tetap indah serta tertata rapi,” ujar Edi.

Ratusan pedagang turut serta dalam pasar yang hadir kala bulan puasa ini menawarkan berbagai pilihan makanan dan minuman khas Ramadan, mulai dari kolak, es buah, gorengan, aneka lauk-pauk, hingga jajanan tradisional.

Edi juga berpesan kepada para pedagang dan pengunjung untuk menjaga kebersihan, kerapihan, serta menciptakan suasana yang nyaman dan tertib selama pasar berlangsung.

“Harapan saya, teman-teman yang berjualan di sini bisa menjaga kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan lorong ini. Jangan sampai pasar ini jadi kumuh dan mengganggu masyarakat lainnya,” pesannya.

Bupati Edi mengungkapkan bahwa pada Ramadan 2024 lalu, perputaran uang di Lorong Pasar Ramadan mencapai Rp30 miliar. Angka ini menunjukkan betapa besar dampak ekonomi dari keberadaan pasar musiman ini, baik bagi pedagang kecil maupun perekonomian daerah secara keseluruhan.

Oleh karena itu, Pemkab Kukar terus mendukung keberadaan Lorong Pasar Ramadan agar lebih baik setiap tahunnya. Bupati Edi juga mengingatkan agar Ramadan tidak hanya diisi dengan kegiatan ekonomi, tetapi juga dengan peningkatan ibadah dan amalan baik lainnya.

“Mari kita manfaatkan Ramadan ini dengan sebaik-baiknya. Jangan hanya datang ke pasar untuk belanja, tapi juga sempatkan diri untuk beribadah dan meningkatkan amal kebaikan,” tutupnya. (adv/yes)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!