Sorotan

Pasien Bontang Meninggal Dunia, Penularan Covid-19 di Kaltim Masih Cukup Tinggi

Pasien covid-19 di Kaltim kembali meninggal dunia. Yakni kasus dari Bontang yang dirawat sejak 15 Juni 2020. Meninggal setelah 18 hari.

Samarinda, intuisi.co – Covid-19 kembali memakan korban jiwa di Kaltim. Kali ini pasien asal Bontang dengan kode BTG 15. Kasus pasien meninggal dunia di Bumi Etam pun kini genap delapan orang.

Diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur, Andi M Ishak, pasien tersebut meninggal pada Jumat pagi, 3 Juli 2020. Mengembuskan napas terakhir pukul 08.30 Wita. Pasien laki-laki 54 tahun tersebut merupakan warga dari Jawa Timur.

“Sebelumnya datang untuk memenuhi panggilan kerja di Bontang. Adalah ODP (orang dalam pemantauan) yang dirawat di Rumah Sakit PKT Bontang sejak 15 Juni 2020,” terang Andi M Ishak dalam rilis hariannya pada Jumat petang.

Saat dirujuk ke rumah sakit, kasus tersebut memiliki keluhan demam dan batuk. Dan pada 18 Juni 2020 terkonfirmasi positif covid-19. “Tanggal 21 (Juni 2020), kondisi memburuk dan dirujuk ke RSUD Taman Husada Bontang. Pada 3 Juli dilaporkan meninggal dunia jam 08.30 Wita. Dan dimakamkan di Bontang dengan protokol pemakaman covid-19,” urai Andi M Ishak.

13 Kasus Positif Baru

Kabar duka tersebut, beriringan dengan berita terkonfirmasinya 13 pasien positif virus corona. Satu di antaranya dari Samarinda, kode SMD 69 wanita 67 tahun. Kasus orang tanpa gejala (OTG) warga Samarinda dengan kontak erat atau rekan bisnis dari kasus BPN 158. Pasien kini dirawat di Rumah Sakit Karantina Covid-19 Bapelkes Kaltim.

Selanjutnya, 10 kasus dari Balikpapan. Yakni BPN 199 laki-laki 48 tahun OTG warga Balikpapan yang akan kembali bekerja. Dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan. Berikutnya BPN 200 laki-laki 63 tahun kasus pasien dalam pengawasan (PDP) dengan keluhan mengeluh demam, muntah, dan mempunyai komorbid DM dan HT. Didahului hasil rapid test reaktif. Kini dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo.

Selain itu ada BPN 201 laki-laki 30 tahun warga Jawa Barat, BPN 202 laki-laki 21 tahun warga Sulawesi Selatan, dan BPN 203 laki-laki 27 tahun warga Sumatera Utara. Ketiganya OTG yang mengikuti pemeriksaan mandiri dari perusahaan. Dirawat di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB).

Kemudian BPN 204 laki-laki 38 tahun, OTG warga Jawa Tengah yang akan kembali bekerja di Balikpapan. Juga di rawat di RSPB. Serta BPN 205 laki-laki 38 tahun, warga Banten yang bekerja di Balikpapan.

Selanjutnya BPN 206 laki-laki 32 tahun warga Jawa Barat. Berada di Balikpapan sejak tiga pekan terakhir yang akan bekerja kembali. Juga BPN 207 laki-laki 22 tahun, OTG warga Kutai Kartanegara yang baru kembali dari Palopo. Pasien terakhir dari Balikpapan, BPN 208 laki-laki 53 tahun, warga Balikpapan yang melakukan pemeriksaan dari perusahaan. Dirawat di RS Siloam Balikpapan.

Adapun dua pasien tersisa merupakan kasus dari Kutai Kartanegara. Yakni kasus kode KKR 70 laki-laki 48 tahun warga Kukar yang melakukan pemeriksaan mandiri. Dirawat di RSUD AM Parikesit. Dan KKR 71 laki-laki 30 tahun, warga Kukar yang mengikuti pemeriksaan dari perusahaan. Juga dirawat di RSUD Parikesit

Lima Pasien Sembuh

Dalam kesempatan sama, Andi M Ishak juga melaporkan lima pasien covid-19 Kaltim yang telah dinyatakan sembuh. Dengan satu di antaranya juga dari Samarinda. Yakni kasus SMD 66 laki-laki 45 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Karantina Covid-19 Bapelkes Kaltim sejak 25 Juni 2020.

Empat kasus lainnya dari Balikpapan.Yakni dua pasien RSPB BPN 126 laki-laki 44 tahun yang dirawat sejak 19 Juni 2020 dan BPN 177 laki-laki 56 tahun yang dirawat sejak 26 Juni 2020. Serta dua kasus di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo. Yakni BPN 143 wanita 61 tahun dirawat sejak 22 Juni 2020 dan BPN 154 wanita 30 tahun dirawat sejak 22 Juni 2020.

Dengan laporan pada 3 Juli 2020, Andi berharap daerah kembali meninjau kebijakan relaksasi mengingat potensi penularan di Kaltim masih cukup tinggi. “Melihat gejala atau data epidemiolog, di Kaltim tingkat penularan masih di atas satu. Artinya, tiap yang positif masih berpotensi menularkan kepada yang lain,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.