HeadlineSorotan

Pedagang Gorengan di Kaltim Tak Kesulitan Dapat Tahu dan Tempe

Aksi mogok produsen tahu dan tempe secara nasional masih belum berdampak di Kaltim. Produk olahan kedelai tersebut masih mudah ditemui.

Berau, intuisi.co – Heboh kenaikan harga kedelai memberi dampak terhadap pemasok tempe dan tahu di Indonesia. Meski demikian, kondisi ini belum terjadi di Kaltim. Bahkan menu tahu dan tempe goreng masih mudah ditemukan di lapak penjual gorengan di provisi ini.

Naiknya harga kedelai merupakan salah satu dampak dari pandemi covid-19 yang telah terjad berkepanjangan. Dari normalnya Rp6,5 ribu per kilogram (Kg), kini Rp9,5 ribu. Memicu aksi mogok para pengrajin olahan kedelai di Indonesia. Yang menurut data Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), jumlahnya menjadi 160 ribu usaha. Disebut-sebut sekitar 90 persen telah melakukan mogok produksi.

Situasi tersebut membuat keberadaan tahu dan tempe kian sulit ditemukan di pasaran. Namun begitu, hal ini rupanya belum berlaku di Kaltim. “Kami masih aman saja, belum ada kelangkaan pasokan,” ujar Abdul Malik, pengusaha gorengan di Jalan Pemuda, Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, kepada intuisi.co, Senin sore, 4 Januari 2021.

Terlepas dari situasi di Tanah Air saat ini, Malik mengaku masih tak kesulitan mendapatkan pasokan tahu. Begitu juga dengan tempe. “Alhamdulillah, selama ini kami tak kesusahan. Saya sehari biasa beli Rp30 ribu untuk 15 tempe. Kalau tahu lebih banyak, biasanya Rp70 ribu. Isinya lebih 30 tahu,” terangnya.

Tahu dan Tempe Menu Favorit

Delapan tahun berjualan gorengan, Malik meraup banyak keuntungan dari menu olahan kedelai tersebut. Paling banyak dicari konsumen. Keuntungan bisa dua kali lipat dari harga beli. “Tempe dan tahu ini sangat membantu sekali. Kami enggak tahu lagi jika pasokan tersendat,” imbuhnya.

Setali tiga uang, Rafiah yang berjualan gorengan di Jalan Teratai juga mengungkapkan hal sama. “Semua lagi naik memang, tapi kami masih menerima pasokan. Alhamdulillah aman saja,” terang perempuan 45 tahun tersebut.

Dari Samarinda, Andi yang berjualan gorengan di Jalan Pramuka, Samarinda Ulu, juga mengklaim belum menemukan kelangkaan komoditas tersebut. Hanya sebulan lalu ia sedikit kesulitan mendapatkan tahu. “Kami bersyukur saja. Mudahan tak ada kelangkaan,” pungkasnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.