HeadlinePemprov KaltimPenajam Paser Utara

Pelajar SMA di PPU Jadi Agen Perubahan dalam Pencegahan Bencana

Pendidikan pencegahan bencana, inisiatif BPBD PPU yang mengajak pelajar SMA untuk berperan aktif dalam menghadapi bencana alam.

Penajam, intuisi.co – Di tengah ancaman bencana alam yang mengintai wilayah Penajam Paser Utara (PPU), sebuah inisiatif pendidikan pencegahan bencana diluncurkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Inisiatif ini melibatkan pelajar SMA sebagai agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat.

Pendidikan pencegahan bencana adalah salah satu upaya BPBD PPU untuk menggeser fokus dari penanganan darurat ke mitigasi risiko bencana. Melalui serangkaian sosialisasi di beberapa sekolah menengah atas (SMA) di PPU, BPBD PPU berharap pelajar SMA dapat memahami jenis, potensi, dan dampak bencana, serta langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan. Selain itu, pelajar SMA juga diharapkan dapat menerapkan dan menyebarkan pengetahuan tersebut kepada masyarakat sekitar.

“Penting bagi generasi muda, terutama pelajar SMA, untuk memiliki pengetahuan tentang mitigasi dan pemahaman risiko bencana,” ujar Kepala BPBD PPU, Budi Santoso, saat ditemui di kantornya, Senin (4/12).

Menurut Budi Santoso, pendidikan pencegahan bencana ini akan diarahkan pada empat hal utama, yaitu: jenis bencana, potensi bahaya yang dapat muncul, langkah-langkah konkret untuk mengurangi risiko serta dampak yang mungkin terjadi, dan peran pelajar SMA dalam mencegah bencana.

“Kami akan memberikan materi tentang berbagai jenis bencana, seperti banjir, tanah longsor, kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain. Kami juga akan menjelaskan potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bencana tersebut, seperti kerusakan infrastruktur, korban jiwa, penyakit, dan lain-lain. Selanjutnya, kami akan memberikan langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan oleh pelajar SMA untuk mengurangi risiko dan dampak bencana, seperti membuat rencana evakuasi, menyiapkan perlengkapan darurat, dan lain-lain. Terakhir, kami akan mengajak pelajar SMA untuk berperan aktif dalam mencegah bencana, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah,” papar Budi Santoso.

SMA 8, SMA 1, dan SMA 5 di PPU menjadi sekolah-sekolah pertama yang menjadi sasaran sosialisasi ini. Budi Santoso menjelaskan bahwa, pemilihan sekolah dilakukan secara bertahap dan akan disesuaikan dengan anggaran serta program kerja yang terukur.

“Kami berencana untuk menyasar semua SMA di PPU, tetapi kami harus memprioritaskan sekolah-sekolah yang berada di daerah rawan bencana. Kami juga harus mempertimbangkan ketersediaan dana dan sumber daya manusia yang kami miliki. Kami berharap program ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan efektif,” ujarnya.

Melalui program pendidikan pencegahan bencana ini, BPBD PPU tidak hanya ingin memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk sikap dan perilaku yang tanggap dan siap menghadapi bencana. Dengan demikian, pelajar SMA di PPU dapat menjadi agen perubahan yang dapat menginspirasi dan memberdayakan masyarakat sekitar.

Salah satu pelajar SMA yang mengikuti sosialisasi ini adalah Rani, siswi kelas XI di SMA 8 PPU. Rani mengaku senang dan tertarik dengan materi yang diberikan oleh BPBD PPU.

“Saya merasa mendapat banyak ilmu baru tentang bencana. Saya jadi tahu apa saja yang harus saya lakukan jika terjadi bencana. Saya juga jadi lebih peduli dengan lingkungan dan masyarakat di sekitar saya. Saya ingin berbagi pengetahuan ini dengan teman-teman dan keluarga saya, agar mereka juga bisa lebih siap menghadapi bencana,” tutur Rani dengan semangat. (BPBDKaltim/Adv/Tya)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.