Tenggarong, intuisi.co- Desa Tani Baru di Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara, kini memulai babak baru dalam sejarahnya. Setelah bertahun-tahun menghadapi kesulitan dalam pasokan energi, warga desa akhirnya merasakan manfaat dari program listrik komunal yang diresmikan oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah.
Kepala Desa Tani Baru, Ilyas, mengungkapkan rasa syukurnya atas momen bersejarah ini, yang ia sebut sebagai tonggak awal perubahan bagi desa yang lebih maju.
“Ini adalah langkah besar menuju perubahan hidup masyarakat,” ujar Ilyas dengan penuh semangat saat acara peresmian, Sabtu (22/3/2025).
Listrik komunal yang kini mengalir ke desa merupakan bagian dari inisiatif Terang Kampungku, yang sejalan dengan visi-misi Kukar Idaman. Tujuan dari program ini adalah memastikan pemerataan akses energi, terutama di daerah-daerah yang selama ini terpinggirkan.
Bagi Ilyas, kehadiran listrik bukan sekadar soal penerangan, tetapi juga membuka banyak peluang baru untuk kemajuan desa dalam berbagai aspek kehidupan.
“Hari ini kita tidak hanya menyalakan lampu jalan. Kita menyalakan harapan. Harapan bahwa anak-anak bisa belajar lebih baik, usaha warga bisa berkembang, dan desa kita bisa terkoneksi dengan dunia luar,” ungkapnya.
Sebelum adanya listrik komunal, pasokan energi di desa sangat terbatas. Warga hanya bisa menikmati listrik melalui genset yang beroperasi dari pukul 18.00 hingga 06.00, dengan bahan bakar solar yang terbatas dan mahal. Listrik pun hanya digunakan untuk penerangan malam hari.
Kini, dengan hadirnya listrik komunal yang lebih stabil dan terjangkau, Ilyas optimis bahwa berbagai sektor kehidupan desa akan mengalami perkembangan signifikan, terutama dalam bidang pendidikan dan ekonomi.
“Listrik ini akan membuka jalan bagi kegiatan pendidikan yang lebih baik. Anak-anak bisa belajar di malam hari tanpa harus bergantung pada pelita. Sekolah bisa menggunakan peralatan digital. Ini adalah kemajuan nyata,” jelasnya.
Potensi Ekonomi Desa Tani Baru Terbuka Lebar
Tak hanya itu, sektor ekonomi desa juga akan mendapat dorongan besar. Ilyas melihat potensi warga desa yang selama ini terhambat karena keterbatasan energi. Kini, dengan listrik yang memadai, warga dapat menjalankan usaha rumahan, mengolah hasil pertanian dan perikanan, serta memanfaatkan teknologi untuk memperluas pasar produk mereka.
“Warga kami punya potensi besar, tapi selama ini terhambat karena keterbatasan energi. Dengan listrik, petani bisa menggunakan mesin pengolah, nelayan bisa menyimpan hasil tangkapan lebih lama, UMKM bisa menjalankan usaha dari rumah,” tambahnya.
Selain sektor pendidikan dan ekonomi, keberadaan listrik juga membawa dampak positif pada layanan publik desa, seperti sistem administrasi dan fasilitas kesehatan, yang kini dapat beroperasi lebih maksimal.
Menurut Ilyas, listrik komunal adalah fondasi penting dalam pembangunan desa yang berkelanjutan. Ia percaya bahwa akses energi adalah langkah pertama menuju masa depan desa yang lebih mandiri dan berdaya saing.
“Kita tidak bisa bicara transformasi desa tanpa listrik. Ini adalah hak dasar masyarakat, dan sekarang kami bersyukur sudah memilikinya. Tugas kami selanjutnya adalah menjaga, memanfaatkan, dan mengembangkan potensi yang ada,” katanya.
Ilyas juga mengajak warga desa untuk bersama-sama menjaga fasilitas listrik komunal ini agar dapat terus memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat. Ia berharap, dengan adanya listrik, desa bisa tumbuh lebih maju, sejahtera, dan lebih terhubung dengan dunia luar.
“Ini bukan akhir, tapi awal dari banyak hal baik yang bisa kita bangun bersama. Saya percaya, dengan energi yang ada, kita bisa hidup lebih terang, lebih maju, dan lebih sejahtera,” tutupnya. (adv/ara)