Tengagrong, intuisi.co- Dua kelompok masyarakat yang selama ini berkontribusi besar dalam kehidupan keagamaan dan sosial di Kutai Kartanegara (Kukar), yakni guru ngaji dan penggali kubur, akan mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Kukar.
Melalui program Kukar Berkah, Pemkab merancang bentuk apresiasi berupa insentif hingga hadiah perjalanan ibadah umrah.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Kukar, Dendy Irwan Fahriza, mengatakan rencana ini merupakan arahan langsung dari Bupati Kukar. Pemerintah daerah menilai kontribusi guru ngaji dan penggali kubur sangat penting, meski kerap luput dari sorotan.
“Bupati Kukar memberikan instruksi agar keduanya mendapat perhatian khusus. Melalui Kukar Berkah, kami sedang menyiapkan program apresiasi yang layak,” ujar Dendy, Kamis (3/4/2025).
Dendy menegaskan, guru ngaji memegang peran penting dalam mendidik generasi muda serta membina nilai-nilai keislaman. “Sedangkan penggali kubur punya tanggung jawab besar dalam prosesi pemakaman yang sakral, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari layanan sosial berbasis keagamaan, ” tambahnya.
Saat ini, Bagian Kesra tengah menyusun skema pelaksanaan program, salah satunya melibatkan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) dan Lembaga Pembinaan Tilawatil Quran (LPTQ) Kukar. Kedua institusi ini berperan dalam proses pendataan serta validasi guru ngaji yang sudah tersertifikasi.
“Pendataan menjadi tahap awal. Kami memerlukan informasi akurat, terutama bagi guru ngaji yang telah bersertifikat, sebagai dasar pemberian insentif,” jelas Dendy.
Sebagai bagian dari program jangka menengah, Pemkab Kukar juga membuka peluang sertifikasi bagi guru ngaji yang belum memiliki legalitas formal. LPTQ Kukar akan menjadi pelaksana program tersebut, yang dijadwalkan berlangsung pada Februari atau Maret 2025.
Dendy menjelaskan, sertifikasi bukan hanya soal administratif, tetapi juga bentuk pengakuan atas kompetensi para guru ngaji. “Pemerintah ingin mereka mendapat hak yang sepadan atas jasa dan keilmuannya,” katanya.
Selain insentif reguler, bentuk penghargaan yang tengah disiapkan adalah perjalanan ibadah umrah. Rencana ini masuk dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan ditargetkan dapat direalisasikan pada Oktober 2025.
“Jika semua proses berjalan lancar, kami berharap dapat memberangkatkan guru ngaji dan penggali kubur terpilih untuk umrah sebagai bentuk penghargaan,” ungkapnya.
Pemkab berharap, program Kukar Berkah ini bisa menjadi instrumen nyata dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku layanan sosial berbasis keagamaan, yang seringkali luput dari perhatian, meski kontribusinya signifikan.
“Melalui Kukar Berkah, kami ingin menunjukkan bahwa peran mereka sangat dihargai. Dukungan ini kami harap bisa memotivasi mereka untuk terus mengabdi dengan tulus,” pungkas Dendy.
Pemkab Kukar menargetkan meningkatnya kesejahteraan sosial sekaligus memperkuat nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat dengan adanya implementasi program ini. (adv/ara)