Pemkab Kukar Gerakkan ASN Hidupkan Pasar Mangkurawang

intuisi

19 Mar 2025 09:31 WITA

Ilustrasi jajakan para pedagang di pasar. (Istimewa)

Tenggarong, intuisi.co- Upaya menggerakkan roda ekonomi di sektor tradisional kembali digaungkan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Melalui kebijakan baru, ASN, karyawan BUMN/BUMD, serta pegawai perbankan diminta untuk membelanjakan minimal Rp200 ribu setiap harinya di Pasar Mangkurawang, Tenggarong.

Langkah ini menjadi bagian dari Gerakan Meramaikan dan Berbelanja di Pasar Mangkurawang, yang dirancang sebagai solusi atas menurunnya aktivitas perdagangan tradisional akibat gempuran minimarket dan e-commerce. Pemerintah berharap, inisiatif ini mampu mengangkat kembali geliat transaksi di pasar rakyat.

Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, menekankan bahwa kebijakan ini bukan semata ajakan, melainkan bentuk tanggung jawab sosial seluruh elemen kerja pemerintah dan instansi di daerah.

“Caranya sederhana, cukup dengan berbelanja minimal Rp200 ribu setiap harinya di Pasar Mangkurawang. Dengan langkah kecil ini, kita bisa berkontribusi besar dalam mempertahankan ekonomi rakyat,” ujar Sunggono, Rabu (19/3/2025).

Agar pelaksanaan program berjalan teratur, pemerintah akan menetapkan jadwal giliran bagi masing-masing OPD, BUMN, BUMD, dan perbankan. Pola belanja ini diharapkan bisa mendistribusikan pengunjung pasar secara merata dan berkelanjutan sepanjang minggu.

“Kami akan menyusun jadwal agar setiap OPD, perusahaan, dan perbankan mendapat kesempatan yang sama dalam berkontribusi. Dengan demikian, pedagang di pasar juga bisa merasakan dampak positifnya secara lebih luas,” jelasnya.

Turunnya daya beli di pasar tradisional menjadi latar belakang utama munculnya kebijakan ini. Sejumlah pedagang mengeluhkan sepinya transaksi sejak pandemi dan perubahan pola belanja masyarakat yang kini lebih mengandalkan toko ritel modern dan aplikasi daring.

“Pasar tradisional adalah denyut nadi ekonomi rakyat. Kita ingin memastikan mereka tetap bisa bertahan dan berkembang di era yang semakin digital ini,” kata Sunggono.

Para pedagang menyambut antusias gagasan ini. Salimah, pedagang sayur, mengungkapkan harapannya agar program ini dapat berdampak nyata.

“Kalau memang benar ASN dan karyawan bank serta BUMN/BUMD belanja di sini setiap hari, tentu akan sangat membantu kami. Selama ini, pasar semakin sepi, dan kami harus bersaing dengan minimarket dan belanja online. Semoga ini bukan hanya sekadar wacana,” ujarnya.

Dari sisi ASN dan karyawan, tanggapan yang muncul beragam. Sebagian mendukung langkah pemerintah, sementara yang lain mengusulkan kemudahan transaksi, termasuk penerapan sistem pembayaran digital dan pemberian insentif.

“Saya mendukung program ini karena memang kita harus bantu pedagang lokal. Tapi mungkin perlu ada solusi agar transaksi lebih praktis, misalnya dengan menyediakan pembayaran digital di pasar,” ujar Indra, ASN Kukar.

Pemerintah daerah berharap gerakan ini bukan hanya menjadi respons sesaat, melainkan membentuk kebiasaan baru dalam mendukung pasar tradisional. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat diharapkan bisa mengembalikan posisi Pasar Mangkurawang sebagai pusat perdagangan utama yang tangguh menghadapi perubahan zaman.

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!