Pemkot Balikpapan Tak Tarik Rp513 Juta Retribusi PKL dan Pedagang di 11 Pasar
Kebijakan stimulus dari Pemkot Balikpapan ini membebaskan 450 PKL dari retribusi di 11 pasar tradisional. Juga potongan bagi pedagang petak.
Balikpapan, intuisi.co – Pemkot Balikpapan kembali mengambil kebijakan menyikapi wabah covid-19. Yakni berkaitan pembebasan retribusi untuk pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di 11 pasar tradisional. Para pedagang juga mendapat potongan 30 persen retribusi petak.
Hal itu diungkapkan langsung Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dalam konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Covid-19 Balikpapan, Kamis sore, 2 April 2020. Ada 450 PKL yang dibebaskan retribusinya di 11 pasar tradisional. Sedangkan pedagang yang mendapat potongan retibusi petak, mencapai 3.447. “
Kebijakan tersebut dilakukan sebagai stimulus meningkatkan perekonomian masyarakat di tengah covid-19 yang mewabah. Pembebasan retribusi PKL dan keringanan retribusi pasar berlaku efektif April, Mei, dan Juni 2020. Alias selama tiga bulan.
Bila dirata-rata, dalam sebulan daerah menerima Rp400 juta dari retribusi petak pasar. Dengan potongan 30 persen tersebut, maka nilai yang tak ditarik tersebut mencapai Rp120 juta dalam sebulan. Sementara besaran retribusi dari 450 PKL di 11 pasar tradisional dalam sebulan, berada di angka Rp51 juta per bulan.
Jika ditotal, besaran retibusi yang ditarik dari PKL dan pedagang pasar tersebut mencapai Rp171 juta dalam sebulan. Dikali tiga, memunculkan angka Rp513 juta.
Kampung Siaga Covid-19
Selain kebijakan stimulus bagi PKL dan pedagang pasar, Pemkot juga meminta lurah dan para RT dalam satu minggu ini untuk membentuk kelurahan siaga covid-19. Baik di tingkat kelurahan maupun tingkat RT. “Kami sudah sampaikan bahwa ini sangat penting untuk membantu warga sendiri di lingkungannya. Menjaga agar tidak terpapar virus corona. Baik lewat pengetatan sosial, pembatasan keluar masuk, cuci tangan, kemudian menjaga kebersihan atau PHBS,” terang Wali Kota.
“Saya juga imbau kelurahan atau RT, membangun lumbung sembako. Sayur-sayuran tanam di halaman rumah. Sehingga ketika banyak situasi kelangkaan barang-barang di pasar, bisa diatasi dengan tanaman di pekarangan rumah,” lanjutnya.
Menurut Rizal, kebijakan ini bukanlah hal baru. Beberapa bahkan telah sejak lama dikampanyekan program PKK dan lainnya. Dan terbukti selama ini cukup banyak membantu ekonomi rumah tangga. Dengan persediaan sayur-sayuran di rumah tangga.
“Saya juga menerima beberapa usulan dari DPRD Balikpapan. Beberapa langkah disampaikan, beberapa usulan kebijakan. Dan sepakat merevisi anggaran perjalanan dinas dan makan minum untuk bisa dimanfaatkan dalam pencegahan virus corona. Salah satunya dengan membentuk kelurahan kampung siaga covid-19,” pungkasnya. (*)