Pemkot Samarinda Dukung Pengetatan di Bandara APT Pranoto
Tiga posko pemeriksaan bakal didirikan yang masing-masing mesti dilewati calon penumpang sebelum melakukan penerbangan di Bandara APT Pranoto.
Samarinda, intuisi.co – Kebijakan Bandara APT Pranoto mendirikan posko jelang masa mudik didukung Pemkot Samarinda. Diharapkan langkah tersebut mampu menekan aksi nekat warga untuk pulang kampung.
“Kami akan mensupport langkah ini dengan penempatan personel Satgas Penanganan Covid-19 Samarinda di posko pengawasan yang ada di bandara nanti,” sebut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin, dikonfirmasi Senin sore, 3 Mei 2021.
Pendirian posko tersebut dimulai 4 Mei 2021 ini. Dengan target selesai dalam dua hari ke depan. Sehingga posko dapat segera dioperasikan dan menjalankan fungsinya. Terlebih dengan Lebaran yang kian dekat, alias tinggal dalam hitungan pekan. Pada periode inilah pelaku perjalanan biasa melakukan aktivitas mudik atau pulang kampung.
Tiga Pos di Bandara APT Pranoto
Adapun pos yang bakal dibangun mencapai tiga sekaligus. Ketiganya memiliki fungsi berbeda yang satu per satu mesti dilewati calon penumpang untuk rangkaian pemeriksaan. Di antaranya yag bakal diperiksa adalah kelengkapan dokumen keberangkatan diperiksa. Dengan demikian bisa diketahui urgensi penumpang tersebut ke luar kota. Dengan harapan, langkah ini mampu menekan sebaran virus corona yang rentan meluas di tengah maraknya pergerakan manusia dalam aktivitas mudik.
“Sebelum mengaktifkan posko tersebut pengarahan harus dilakukan kepada petugas, agar mereka bisa memahami dokumen yang dibawa oleh penumpang,” ucap Sugeng memberi saran.
Sugeng menilai penting bagi petugas untuk mendapatkan pemahaman dalam hal ini. Sehingga tak terjadi situasi ambigu ketika memberikan jawaban kepada penumpang. Terlebih, saat menemukan dokumen yang tak sesuai persyaratan atau ketentuan.
Kategori dispensasi keberangkatan memang terbatas dan hanya meliputi pegawai yang masuk perjalanan dinas, keberangkatan karena duka, keluarga sakit serta ibu hamil dengan kondisi sakit. “Dokumen yang dihadapi nanti pastinya bukan hanya milik warga Samarinda saja, tapi ada juga dari Kukar, Kubar dan Bontang,” tuturnya.
Keberangkatan dan kedatangan di Bandara APT Pranoto ini memang diperlukan mengingat kasus covid-19 di Samarinda belum sepenuhnya melandai. Dari data terakhir akumulasi virus corona di Samarinda sudah mencapai 13.058 kasus, sementara pasien sembuh sudah 12.438 orang. Menyisakan 277 pasien dalam perawatan mandiri dan isolasi di rumah sakit. Dari jumlah tersebut 343 di antaranya meninggal dunia.
“Pengawasan ini memang diperlukan demi kebaikan bersama,” pungkasnya. (*)
View this post on Instagram