Penambahan Masa Jabatan BPD di Kukar, Bupati Edi Fokus pada Pembangunan Desa
Dengan penambahan masa jabatan yang diresmikan di Gedung PKM Tenggarong Seberang, peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) semakin krusial dalam mendorong pembangunan desa-desa di Kutai Kartanegara.
Tenggarong, intuisi.co – Pagi menjelang siang, angin lembut dari arah Sungai Mahakam membawa suasana tenang di Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara. Namun, di dalam Gedung PKM, ada aura penuh semangat dan harapan. Senin, 9 September 2024, menjadi hari yang istimewa bagi ratusan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kutai Kartanegara. Hari itu, mereka resmi dikukuhkan dengan penambahan masa jabatan, sebuah pengakuan atas dedikasi dan kerja keras yang telah mereka curahkan untuk pembangunan desa selama ini.
Acara pengukuhan ini dihadiri langsung oleh Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah. Di hadapan para anggota BPD dari zona Pantai dan Tengah, Edi menyampaikan betapa pentingnya peran BPD dalam membangun desa-desa di Kukar, yang tersebar dari pesisir hingga pedalaman. Ia tahu betul, tanpa dukungan dan kerja nyata mereka, cita-cita besar untuk menjadikan Kutai Kartanegara sebagai wilayah yang maju dan sejahtera hanya akan menjadi mimpi.
“Dengan penambahan masa jabatan ini, saya berharap kinerja rekan-rekan BPD bisa lebih maksimal,” ujar Edi membuka pidatonya. Suaranya penuh keyakinan, seolah ingin menegaskan bahwa masa depan Kukar, khususnya di desa-desa, terletak di tangan orang-orang yang ada di hadapannya hari itu.
Bagi Edi, masa jabatan yang diperpanjang bukanlah sekadar formalitas atau sekadar mengikuti prosedur administratif. Ini adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa perubahan di tingkat desa dapat terus berlanjut tanpa hambatan. Di Kutai Kartanegara, dengan 193 desa yang tersebar di berbagai zona, anggota BPD memegang peran sentral dalam menjalankan roda pemerintahan desa, mulai dari memastikan kebijakan pemerintah daerah terlaksana hingga menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah.
Desa-desa di Kukar memiliki tantangan tersendiri. Ada yang dihuni oleh sedikit penduduk, dengan BPD beranggotakan tujuh orang, sementara desa lainnya lebih besar, dengan sembilan anggota BPD. Peran mereka penting, bukan hanya sebagai penyambung suara rakyat, tetapi juga sebagai pengawas jalannya kebijakan di tingkat akar rumput.
“Indeks Desa Membangun kita sudah meningkat, tidak ada lagi desa yang sangat tertinggal atau tertinggal. Ini bukti bahwa kerja sama antara pemerintah desa dan BPD berjalan baik,” jelas Edi dalam wawancara singkat setelah acara pengukuhan. Bagi Edi, pencapaian ini adalah buah dari kerja keras dan sinergi antara semua pihak yang terlibat dalam pembangunan desa.
Namun, keberhasilan ini bukan alasan untuk berpuas diri. Justru, penambahan masa jabatan ini diharapkan bisa menjadi dorongan untuk terus melangkah maju, menyelesaikan berbagai program yang masih dalam proses. Salah satu program yang menjadi fokus utama adalah optimalisasi infrastruktur dasar desa, seperti layanan air bersih dan listrik. Program Air Bersih Desa dan Terang Kampungku telah membawa perubahan nyata bagi masyarakat, namun masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Edi mengakui bahwa ada beberapa desa yang terletak cukup jauh dari pusat desa induk. Dusun-dusun dan RT yang terisolasi sering kali harus menghadapi keterbatasan akses, baik untuk air bersih maupun listrik. Di sinilah peran BPD menjadi krusial, sebagai motor penggerak untuk menyampaikan kebutuhan masyarakat kepada pemerintah daerah. Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah telah mengambil langkah inovatif dengan membangun listrik tenaga surya di beberapa desa terpencil.
“Pendekatan ini kami lakukan untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat desa, tanpa terkecuali, mendapatkan akses ke fasilitas dasar. Jadi saya mengapresiasi upaya BPD yang terus bekerja keras untuk memastikan program ini bisa berjalan baik,” tambahnya.
Saat Edi mengakhiri pidatonya, ruangan dipenuhi dengan tepuk tangan yang menggema. Di balik wajah-wajah lelah anggota BPD yang hadir, terpancar harapan baru. Penambahan masa jabatan ini adalah kesempatan bagi mereka untuk melanjutkan tanggung jawab yang belum selesai, untuk membawa perubahan nyata bagi desa-desa yang mereka cintai.
Pada siang hari itu, acara seremonial dilanjutkan dengan pengukuhan anggota BPD dari zona Ulu, wilayah yang terletak lebih jauh di pedalaman. Namun, semangat yang sama mengiringi langkah mereka. Masa jabatan yang baru adalah peluang untuk menggenjot kinerja, memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, dan menjadikan desa sebagai pusat dari perubahan yang lebih besar.
Bagi masyarakat Kutai Kartanegara, terutama yang tinggal di desa-desa, peran BPD sering kali tidak terlihat, namun dampaknya sangat dirasakan. Dari kebijakan penguatan fiskal desa hingga peningkatan infrastruktur, mereka adalah penggerak di balik layar yang memastikan program-program seperti Kukar Idaman bisa terlaksana dengan baik
“Selamat kepada seluruh anggota BPD yang telah mendapat penambahan masa jabatan,” ujar Edi menutup pidatonya dengan penuh semangat. “Mari kita teruskan perjuangan ini, laksanakan tugas kita dengan konsisten demi kesejahteraan seluruh masyarakat desa.”
Hari itu, Gedung PKM Tenggarong Seberang bukan hanya menjadi saksi pengukuhan anggota BPD, tetapi juga simbol harapan bagi masa depan desa-desa di Kutai Kartanegara. Sebuah masa depan yang dijalani dengan kerja keras, komitmen, dan semangat membangun yang tak pernah padam. (*)