HeadlinePolitik

Pendidikan Kader Madya DPD PDI Perjuangan Kaltim Diikuti 113 Peserta

Pendidikan politik dan kaderisasi membuat PDI Perjuangan tak pernah kehilangan figur pemimpin. Sehingga tak akan pernah membajak kader partai lain.

Samarinda, intuisi.co—Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia atau PDI Perjuangan (DPD PDIP) Kalimantan Timur, berkolaborasi dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kutai Kartanegara. Menggelar Pendidikan Kader Madya selama tiga hari.

Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi Kader PDIP Kaltim sekaligus Ketua Badiklat PDIP Kaltim, Iswandi, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut diikuti 113 kader. Sebelumnya, telah dinyatakan rampung mengikuti pendidikan Kader Pratama dengan surat keterangan pernah mengikuti pendidikan kader pratama. Terdiri dari pengurus DPD 4 orang; badan sayap DPD 11 orang; ketua DPC 6; ketua DPRD, wakil ketua DPRD ada 5 fraksi, provinsi 4 fraksi; kabupaten/kota se-Kaltim 44; struktural DPC 44; badan sayap DPC 19 orang; dan kader yang sudah mengikuti PKP A ada 5.

“Total 113 orang terdiri dari laki-laki 81 orang dan perempuan 32 orang. Keterwakilan perempuannya 28,3 persen,” kata Iswandi siang tadi.

Adapun syarat mengikuti, kader madya harus mengikuti pendidikan kader pratama dulu sebagai jenjang wajib. Kader Pratama dilakukan DPC, sementara kader madya oleh DPD, dan pendidikan kader utama oleh DPP PDIP Pusat.

“Kami berkolaborasi dengan DPC Kukar saat ini selaku tuan rumah. Setelah madya nanti naik lagi ke kader utama. Yang menyelenggarakan DPP. Jadi, tingkatan pengkaderan pendidikan yang berjenjang itu ada tiga,” jelasnya

Apresiasi PDI Perjuangan Kaltim

Sementara, Ketua DPP sekaligus Ketua Bandiklat Kaderisari DPP PDIP, Djarot, yang hadir sekaligus membuka kegiatan tersebut menjelaskan bahwa materi yang disampaikan ialah Pancasila 1 Juni; Pancasila dan mekanisme; Trisakti; Revolusi Mental; Tata Kelola Partai; serta Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Partai.

“Ada 12 materi dan tujuh pembicara. Saya mengapresiasi DPD Kalimantan Timur yang sangat aktif dalam melakukan proses kaderisasi dan pendidikan politik. Bukan hanya di tingkat DPD tapi sampai di tingkat DPC,” kata Djarot.

Menurutnya, pendidikan politik dan kaderisasi penting karena fungsi utama dari partai politik adalah melakukan pendidikan politik juga kaderisasi. Melakukan penggemblengan kader sehingga betul-betul mempersiapkan calon-calon pemimpin.

“Kaderisasi yang berbasis pada ideologi Pancasila itulah akarnya. Dan ini sangat, sangat baik yang dilakukan oleh DPD dan DPC di Kalimantan Timur. Setelah ini juga saya akan menghadiri pendidikan di daerah-daerah lainnya. Saya tekankan juga di sini, PDI Perjuangan itu tidak akan pernah kehilangan stok kader dan PDIP tidak akan membajak kader lain. Kami berusaha mendidik kader sendiri,” terangnya.

Untuk kader PDIP yang ada di Kaltim, Djarot menegaskan agar tetap memperkuat ideologi partai dengan sikap yang disiplin. Bukan hanya disiplin waktu, tetapi juga disiplin gerakan. “Dan gerakan kita tunggal bagaimana turun ke bawah membantu rakyat memecahkan permasalahan-permasalahan, persoalan rakyat,” pungkas Djarot.

Di tempat sama, Sekretaris DPD PDIP Kaltim, Ananda Emira Moeis, berharap bahwa penyelenggaraan kegiatan ini bisa mencetak kader teladan. Sehingga, bisa menjadi teladan untuk kader lain. Serta menambah motivasi setiap kader untuk terus berjuang untuk kesejahteraan rakyat. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.