Samarinda, intuisi.co – Sepuluh pejabat publik telah ditetapkan sebagai penerima vaksin covid-19 pertama di Kaltim. Dibuka oleh Sekretaris Provinsi Muahmmad Sabani. Penyuntikan vaksin dijadwalkan Kamis pagi, 14 Januari 2021 di Kegubernuran Kaltim.
“Saya selalu siap menjadi orang pertama yang divaksin,” sebut Sabani dalam jumpa pers di Kantor Gubernur Kaltim, Rabu siang, 13 Januari 2021
Selain Sabani, sembilan pejabat publik penerima vaksin covid-19 paling awal di Kaltim terdiri dari Kapolda Kaltim, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak; Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto; Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim, Nataniel Tandirogang; serta Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie, David Hariadi Masjhoer.
Selain itu ada Hakim Pengadilan Tinggi Kaltim, Riyadi Sunindyo Florentinus; Shanty Sintessa, kepala UPTD Rumah Sakit Mata Kaltim; Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Samarinda, Siti Chalimatus Sakdiyah. Diikuti Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kaltim, Prihatin; Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun, dan terakhir Bambang Bachtiar, Wakajati Kaltim.
Menjadi orang pertama disuntik vaksin di provinsi ini, Sabani menyatakan kesiapannya. Bahkan jelang vaksinasi, tak ada persiapan khusus dilakoninya. Sabani mengaku setiap hari terbiasa mengonsumsi suplemen. “Mulai jamu dan jeruk,” imbuhnya.
Dengan rencana vaksinasi massal yang tengah bergulir, Sabani meminta warga tak berasumsi negatif dan menolak. Vaksin covid-19 merupakan program pemerintah. Dan negara tak mungkin mencelakakan warganya. “Insya Allah nanti kalau sudah tersosialisasi dengan baik, saya yakin tidak ada penolakan sebab ada hasilnya,” terangnya.
Samsun juga Tanpa Persiapan Khusus Terima Vaksin Covid-19 Tahap Awal
Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun juga menegaskan kesiapan sebagai penerima vaksin tahap awal di Kaltim. Politikus PDI Perjuangan tersebut juga tak banyak melakukan persiapan. Tak sedikitpun ada kekhawatirannya terhadap vaksin yang bakal ia terima.
Terlebih setelah Presiden Joko Widodo alias Jokowi maju sebagai penerima vaksin penangkal virus corona paling pertama di Indonesia. Menjadi bukti bahwa tak ada yang perlu diresahkan dari vaksinasi tersebut. “Presiden saja sudah divaksin, masak warga tidak. Saya berharap masyarakat dengan sukarela mau divaksin,” tegasnya.
Di sisi lain, persoalan halal dan haram vaksin covid-19 juga sudah digaransi Majelis Ulama Indonesia (MUI). Vaksin covid-19 buatan Sinovac yang telah disebar di Indonesia, disebut halal dan suci. Sudah lolos tahap uji klinis dan siap edar. “Tak mungkin diberikan izin distribusi jika membawa masalah,” pungkasnya. (*)
View this post on Instagram