Penertiban Bantaran SKM Dilanjutkan, Kelak Dibangun Kantor Kelurahan

Penertiban bantaran SKM Segmen Pasar Segiri tengah dikejar Pemkot Samarinda. Disusul penurapan program BWS Kalimantan III.

Alexander Hutabarat 8 January 2021

1 minute read

bantaran skm — Eksekusi penertiban bantaran SKM Segmen Pasar Segiri pada awal Agustus 2020. (alexander hutabarat/intuisi.co)

Samarinda, intuisi.co – Penertiban bangunan liar di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) kembali dimulai. Lanjutan dari pembongkaran di segmen Pasar Segiri, Jalan dr Soetomo, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu.

“Saya minta Januari pekerjaan ini sudah bisa mulai dikerjakan,” sebut Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin, dikonfirmasi Jumat sore, 8 Januari 2021.

Selain segmen Pasar Segiri, penertiban kali ini juga menargetkan pembebasan lahan di Jalan DI Panjaitan dan PM Noor, Kecamatan Sungai Pinang. Yang menurut rencana dimulai Januari 2021.

Pemkot Samarinda telah menganggarkan Rp10 miliar dari APBD 2021 untuk ketiga kegiatan tersebut. “Jika boleh yang jadi prioritas pekerjaan adalah segmen Pasar Segiri. Karena nantinya dibangun kantor kelurahan baru,” imbuhnya.

Penertiban bantaran SKM Segmen Pasar Segiri memang termasuk strategis. Pasalnya, agenda ini juga terintegrasi program penurapan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III. Saat ini masih menunggu tahap tender dan evaluasi dengan pagu anggaran sebesar Rp39 miliar dari pemerintah pusat. Membuat awal 2021 ini sebagai momentum melanjutkan pembongkaran bangunan rumah yang sempat tertunda pada Desember 2020 lalu.

“Jangan sampai lambat untuk dilakukan karena bisa memberi kesempatan kepada warga mendirikan bangunan baru,” lanjut Sugeng.

Adapun untuk pembebasan lahan di Jalan DI Panjaitan dan PM Noor, sudah dilengkapi cetak biru sehingga pelaksanaan bisa dilakukan akhir Februari atau Maret 2021. Tersedia lebih sebulan waktu menyosialisasikan kepada warga terkait rencana tersebut.

Pihak kecamatan dan kelurahan pun turut ambil peran dalam sosialisasi. Dimaksudkan memudahkan program pembebasan lahan di lokasi proyek. Sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan jadwal. “Semua harus saling terlibat dan bekerja sama,” pungkasnya. (*)