Samarinda, intuisi.co – Kasus Covid-19 di Kaltim mendapat perhatian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) . Konfirmasi positif terus ditemukan, bahkan meningkat pesat, sementara provinsi ini menyimpan banyak objek vital.
Selasa, 22 Desember 2020, Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim mengumumkan 182 tambahan kasus positif virus corona di Bumi Etam. Dengan perincian 3 kasus berasal dari Berau, Kutai Barat (Kubar) 9, Kutai Kartanegara (Kukar) 23, Kutai Timur (Kutim) 17, dan Paser 10. Diikuti Penajam Paser Utara (PPU) 6, Balikpapan 53, Bontang 10, dan Samarinda 51.
Sementara pasien sembuh dilaporkan bertambah 149 kasus. Meliputi Berau 2, Kukar 60, Kutim 34, Paser 5, PPU 4, Balikpapan 31, Bontang 8, dan Samarinda 5. Enam kasus lainnya dilaporkan meninggal dunia dengan perincian Kubar 1, Kutim 2, Balikpapan 2, dan Samarinda 1.
Hingga pukul 15.00 Wita tadi, akumulasi kasus positif covid-19 di Kaltim telah mencapai 24.473 orang atau 657,6 kasus pernah 100 ribu penduduk. Dengan angka positif rate 16,5 persen dari kasus diperiksa.
Adapun total pasien sembuh hingga waktu yang sama berjumlah 20.761 orang atau 84,8 persen dari total kasus positif. Sedangkan total pasien meninggal dunia adalah 688 orang atau 2,8 persen. Menyisakan jumlah kasus aktif atau pasien masih dalam perawatan maupun isolasi mandiri sebanyak 3024, bertambah 27 dari hari sebelumnya.
Sorot Objek Vital
Dalam kunjungannya ke Kaltim, Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Alexander Kaliaga Ginting menyebutkan bahwa hampir 10 bulan pandemi covid-19 di Tanah Air, penyebaran virus masih terus ditemukan. Dari gejala ringan hingga berat. Membentuk klaster keluarga dan pejabat belakangan ini. Menimbulkan kesimpulan bahwa penyebaran covid-19 tidak saja terjadi di lingkungan keluarga, tetapi lingkungan kerja, termasuk lingkungan objek vital dan komunitas.
“Penularan terus berlangsung, berarti ada kelemahan dalam mengenali gejala. Sehingga terjadi gejala ringan covid-19 sering terabaikan. Maka, perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar mengenali gejala di samping melalukan 3M,” jelas Alexander Kaliaga Ginting, saat beraudiensi ke Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim M Sa’bani, didampingi Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI dr Muhmmad Budi Hidayat, Selasa, 22 Desember 2020, dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim.
Gejala covid-19, lanjut Alexander, saat ini masih dianggap enteng. Bahkan seakan-akan tidak terkontaminasi, karena pada saat itu mungkin gejalanya ringan.
Ia mengimbau masyarakat yang mengalami batuk pilek, untuk menghindari interaksi. Seperti tak masuk kerja karena bisa menularkan kepada yang lainnya. “Tetap disiplin protokol kesehatan dengan menerapkan 3M, termasuk memperkuat surveilans,” pintanya.
Covid-19 tidak mengenal jabatan dan status. Lengah menerapkan protokol kesehatan, kemungkinan tertular sangat besar. “Inilah pesan Menkes untuk disampaikan ke aparatur di Kaltim. Karena, daerah ini memiliki banyak objek Vital, seperti industri pertambangan, migas, dan jasa,” pungkasnya. (*)