Penyampaian Nota Keuangan RAPBD Kaltim 2021, Makmur HAPK Ingatkan Infrastruktur
Penjelasan Nota Keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah APBD 2021 dilangsungkan dalam agenda rapat Paripurna DPRD Kaltim Ke-34.
Samarinda, intuisi.co – Pemprov Kaltim menyampaikan nota keuangan rancangan APBD Kaltim 2021 kepada DPRD Kaltim pada Jumat, 11 Desember 2020. Dengan mematok APBD Kaltim 2021 sebesar Rp11,6 triliun. Ketua DPRD Kaltim mengingatkan agar anggaran mengutamakan hajat hidup orang banyak.
Penjelasan Nota Keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah APBD 2021 dilangsungkan dalam agenda rapat Paripurna DPRD Kaltim Ke-34. Digelar di Lantai 6 Gedung D Sekretariat DPRD Kaltim, Jumat malam, 11 Desember 2020.
Rapat paripurna tersebut dipimpin Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK, didampingi Wakil Ketua Sigit Wibowo dan Sekretaris DPRD M Ramadhan. Hadir 28 anggota DPRD Kaltim virtual dan telekonferensi video.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Kaltim menyampaikan bahwa rencana anggaran pendapatan tahun anggaran 2021 diperkirakan sebesar Rp9,59 triliun. Meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp5,39 triliun, pendapatan transfer sebesar Rp4,18 triliun dan lain-lain, pendapatan daerah yang sah sebesar Rp12,72 miliar.
“Berdasarkan hasil perhitungan terhadap pendapatan, maka rencana pendapatan daerah Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp 9,59 triliun mengalami kenaikan sebesar Rp1,00 triliun atau 11,72 persen dari target APBD Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp8,58 triliun,” sebut Hadi Mulyadi.
Mengacu kebijakan alokasi anggaran belanja daerah untuk tahun anggaran 2021 direncanakan sebesar Rp11,61 triliun, terdapat kenaikan dibandingkan alokasi belanja APBD Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 10,68 triliun. “Terdapat kenaikan sebesar Rp932,26 miliar atau 8,72 persen,” lanjut Hadi Mulyadi.
Ditemui awak media selepas paripurna, Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK menyebutkan bahwa semua fraksi di Karang Paci—sebutan kantor DPRD Kaltim—sepakat meminta Pemprov Kaltim melakukan efisiensi. Makmur juga meminta sasaran pembangunan ditetapkan dengan tepat, terlebih dengan kondisi masyarakat yang kesulitan dibuat pandemi covid-19 pada nyaris sepanjang 2020.
“Tak kalah penting adalah infrastruktur karena ini berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Jalan, listrik, air bersih, pendidikan, dan kesehatan. Tambah lagi potensi Kaltim di pertanian dalam arti luas serta perikanan dan kelautan,” pungkas Makmur HAPK. (*)