HeadlineSamarinda

Peran Krusial Terumbu Karang Bagi Ekosistem Laut Kaltim

Terumbu karang punya kedudukan penting bagi laut. Sayangnya keberadaan entitas ini minim penjagaan. Degradasi fungsi pun terjadi.

Samarinda, intuisi.co-Terumbu karang atau coral reefs penting bagi ekosistem laut lantaran memiliki nilai ekologis tinggi. Memberikan banyak manfaat besar bagi biota laut di sekitarnya serta kehidupan ekonomi manusia. Dilansir dari Good News from Indonesia, entitas ini merupakan salah satu ekosistem utama yang dibangun oleh biota laut penghasil kapur, seperti karang batu dan alga berkapur.

Laporan Coral Reef Targeted Research & Capacity Building for Management (CRTR) belum lama ini, menyebutkan jika dalam skala global, nilai ekonomi yang dihasilkan terumbu karang secara kasarmencapai USD 375 miliar per tahun. Paling tinggi dari sektor rekreasi, jasa perlindungan pantai, dan produksi makanan.

Saking krusialnya, peneliti Bidang Oseanografi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kurnaen Sumadiharga, menimpali jika terumbu karang mampu menjadi pemasok oksigen selain penopang ekosistem lautan dan ekonomi manusia.

“Tumbuhan sesungguhnya melakukan proses fotosintesis, sekalipun di dalam air,” katanya seperti dikutip dari laman lipi.

Menurut dia, terumbu karang memerlukan karbon dioksida (CO2) serta sinar matahari, yang selanjutnya menghasilkan oksigen (O2), air serta gula. Adapun CO2 yang menjadi bahan utama proses fotosintesis tersedia di laut. Malam hari tumbuhan ini justru lebih aktif hasilkan karbon dioksida.

“Karbon yang dihasilkan saat malam hari inilah yang menjadi bahan utama terjadinya proses fotosintesis,” tuturnya.

Terumbu Karang
Ilustrasi infografis terumbu karang (Lambertus Simamora/intuisi.co)

Nasib Terumbu Karang di Indonesia

Pusat Oseanografi LIPI mengungkap dari 1.153 lokasi terumbu karang yang ada tercatat di Indonesia, sebanyak 33,82 persen dari 390 lokasi berkategori buruk, 37,38 persen di 431 lokasi masuk kategori sedang dan 22,38 persen dari 258 lokasi disebut baik. Hanya ada sekitar 6,42 persen atau 74 lokasi terumbu karang yang berkategori sangat baik.

Sementara data dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim periode 2020 menyebutkan, kondisi terumbu karang baik. Dengan persentase 50-74,9 persen luas tutupan terumbu karang yang hidup. Namun, pada 2021 nilai tutupan karang keras di kawasan ini alami degradasi dengan persentase relatif sedang 35-40,9 persen. Dengan kondisi tersebut restorasi dan konservasi perlu dilakukan.

Dengan keadaan tersebut sudah sewajarnya rehabilitasi dilakukan. Pemprov Kaltim, bersama Pemkab Berau kemudian didukung oleh World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia bakal melakukan langkah tersebut. Perairan Kepulauan Derawan dan sekitarnya di Kabupaten Berau menjadi lokasi perdana. Langkah itu dimulai dari Juli 2022-Desember 2023 mendatang dengan nama Ocean Governance Project.

Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut DKP Kaltim, Mohamad Ali Aripe mengatakan, program ini berisikan berbagai kegiatan. Seperti rehabilitasi, pendampingan kelompok nelayan berkelanjutan dan wisata bahari bertanggung-jawab.

“Project ini salah satunya akan menaikan nilai kesehatan terumbu karang dikawasan ini,” katanya dalam rilis yang diterima intuisi.co belum lama ini.

Kondisi Terkini di Pulau Derawan

Mengingat, status konservasi Kepulauan Derawan dan perairan sekitarnya, telah ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 87/KEPMEN-KP/2016. Pengelolaan kawasan konservasi ini diharapkan tak hanya diimplementasikan DKP Kaltim, tapi juga pihak terkait lainnya.

“Ini merupakan upaya memulihkan ekosistem laut dan segala isinya demi meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir di Kepulauan Derawan dan sekitarnya,” terangnya.

Terpisah, Program Manager untuk Marine Biodiversity Yayasan WWF Indonesia, Candhika Yusuf menuturkan dalam upaya mendukung pelestarian ekosistem dan pemanfaatan sumber daya kelautan berkelanjutan, diperlukan adanya pendekatan adaptif dan kerjasama luas. Baik dengan mitra lokal, maupun jaringan pemangku kepentingan.

“Melalui implementasi Ocean Governance Project ihwal itu bisa diwujudukan,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.