Perbaikan Infrastruktur Jalan Dondang: Perusahaan Tambang Batu Bara dan Tantangan Tanggung Jawab Sosial
Samarinda, Intuisi.co – Keterlibatan perusahaan tambang batu bara dalam perbaikan Jalan Sangasanga – Dondang menjadi sorotan utama, menggambarkan kompleksitas antara kepentingan bisnis dan tanggung jawab sosial. Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Samsun, menggarisbawahi pentingnya transparansi dan efektivitas dalam proses perbaikan infrastruktur yang terganggu oleh aktivitas pertambangan. Jalan Sangasanga – Dondang, yang kini mengalami kerusakan akibat longsor terkait aktivitas tambang di lahan eks tambang, menjadi bagian dari diskusi serius antara pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat.
Meskipun perusahaan CV Prima Mandiri telah setuju untuk bertanggung jawab atas perbaikan, tantangan nyata muncul dalam mengimplementasikan komitmen tersebut. Muhammad Samsun menyoroti bahwa perbaikan jalan tersebut bukan hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga melibatkan aspek-aspek sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
“Jalan Dondang ini sangat penting untuk kelancaran distribusi hasil pertanian dan keberlanjutan ekonomi petani,”
Samsun juga mencatat bahwa meskipun perbaikan jalan tersebut telah dianggarkan melalui APBD Kaltim, tanggung jawab pelaksanaannya bukan sepenuhnya pada Dinas PUPR. Sebagai gantinya, perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah tersebut diharapkan untuk memainkan peran yang lebih aktif dalam menanggulangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan mereka.
Dalam konteks ini, masyarakat setempat memiliki peran yang penting sebagai pemangku kepentingan yang turut berpartisipasi dalam pengawasan dan evaluasi proses perbaikan. Keterlibatan aktif masyarakat dapat memastikan bahwa proyek ini dilakukan sesuai standar dan memberikan manfaat nyata bagi mereka. Pertemuan antara perusahaan dan pihak terkait telah membuka jalan untuk diskusi lebih lanjut mengenai rincian perbaikan.
CV Prima Mandiri sepakat untuk melakukan survei, membuat kajian teknis, dan merancang desain konstruksi jalan dalam waktu satu bulan. Namun, hal ini juga membuka pintu untuk mengevaluasi sejauh mana perusahaan dapat memenuhi janji-janji mereka. DPRD Kaltim berkomitmen untuk terus mengawasi dan mengevaluasi kinerja perusahaan dalam merealisasikan perbaikan jalan. Jika terdapat ketidaksesuaian antara komitmen perusahaan dan hasil yang dicapai, DPRD Kaltim bersama pemerintah provinsi siap mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan untuk menegakkan keadilan.
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) juga menjadi aspek yang krusial dalam konteks ini. CV Prima Mandiri, sebagai entitas bisnis yang beroperasi dalam lingkungan masyarakat, memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi pada pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur yang mendukung kehidupan masyarakat setempat. Sementara masyarakat menanti hasil dari perbaikan jalan Dondang, penting untuk mengakui bahwa proyek ini adalah tonggak penting dalam menjalin keseimbangan antara kebutuhan pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Perusahaan diharapkan untuk tidak hanya memperbaiki jalan secara fisik tetapi juga berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Dalam pandangan Muhammad Samsun, perbaikan jalan Dondang tidak hanya mengatasi masalah konkret infrastruktur tetapi juga mengajak semua pihak terlibat untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari aktivitas tambang batu bara.
“Kami berharap perbaikan jalan Dondang ini menjadi awal dari transformasi positif dalam kaitannya dengan tanggung jawab sosial perusahaan di sektor pertambangan,”
Sebagai kesimpulan, perbaikan jalan Sangasanga – Dondang tidak hanya menjadi tugas teknis semata. Ini menciptakan narasi yang mempertemukan kepentingan bisnis, kebutuhan masyarakat, dan tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam kompleksitas ini, kolaborasi yang efektif antara pemerintah, DPRD, perusahaan, dan masyarakat menjadi kunci untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi semua pihak yang terlibat.(DPRDKALTIM/ADV/CRI).
