Persiapan 100%, Samboja Barat Optimistis Jadi Tuan Rumah Terbaik MTQ Kukar ke-45
Di bawah langit Samboja Barat, panggung megah berdiri. MTQ ke-45 Kukar menjanjikan lebih dari sekadar lomba—keberkahan dan kebersamaan.
Tenggarong, intuisi.co – Di tengah semilir angin yang menghembus lembut di Lapangan Gelora Remaja Margomulyo, kemegahan mulai terbayang. Sebuah panggung megah berdiri dengan desain khas Kalimantan Timur—ornamen Burung Enggang, kubah, dan gelombang yang berkilauan di bawah sinar matahari pagi. Bagi masyarakat Samboja Barat, panggung ini bukan sekadar simbol keindahan, tetapi lambang tekad dan kerja keras untuk menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ke-45, yang akan berlangsung pada 2–8 Desember 2024.
Ketua Panitia sekaligus Camat Samboja Barat, Burhanuddin, mengungkapkan bahwa persiapan tidak semudah kelihatannya. “Kami menghadapi tantangan besar, mulai dari ketersediaan fasilitas hingga memastikan setiap detail teknis terpenuhi. Tapi, alhamdulillah, semua hampir 100 persen siap. Kami ingin menciptakan MTQ yang tak hanya sukses secara teknis, tetapi juga berkesan secara spiritual dan emosional,” ujar Burhanuddin pada Kamis (28/11/2024).
MTQ kali ini akan berlangsung di 12 arena yang tersebar di empat kelurahan dan desa. Setiap lokasi telah disiapkan untuk mendukung berbagai kategori lomba, seperti Musabaqah Khattil Quran hingga Hafalan Hadis. Di balik kemegahan panggung utama setinggi 10 meter dan selebar 30 meter, ada kerja keras tim panitia memastikan semuanya berjalan lancar.
“Kami ingin memastikan semua peserta merasa nyaman, sehingga dapat tampil maksimal. Bahkan, pemondokan untuk Dewan Hakim, Tim Pengawas, dan VIP dirancang khusus agar mereka merasa dihormati dan dihargai,” kata Burhanuddin.
Sebanyak 40 kafilah dari seluruh kecamatan di Kukar dipastikan hadir, membawa ribuan peserta dan tim pendukung yang akan memenuhi Samboja Barat. Total 65 pemondokan telah disiapkan, memenuhi standar kenyamanan yang diharapkan.
Namun, MTQ bukan hanya tentang kompetisi membaca dan menghafal Al-Quran. “Ini adalah ajang mempererat silaturahmi, memperkokoh syiar Islam, dan menggali potensi generasi muda dalam seni tilawah, tahfidz, serta kreativitas Islami,” tambah Burhanuddin.
Ia juga menegaskan bahwa nilai-nilai Al-Quran yang digaungkan dalam MTQ diharapkan membawa perubahan positif, tidak hanya bagi para peserta, tetapi juga masyarakat luas. “MTQ ini harus berdampak luas, menjadi pengingat akan pentingnya Al-Quran sebagai pedoman hidup,” ujarnya.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Burhanuddin optimis bahwa MTQ ke-45 akan menjadi ajang monumental. Ia berharap Samboja Barat mampu meninggalkan jejak tak terlupakan dalam sejarah pelaksanaan MTQ di Kukar.
“Kami ingin membuktikan bahwa Samboja Barat tidak hanya mampu menjadi tuan rumah yang berkelas, tetapi juga menciptakan momen yang penuh keberkahan. Semoga ini menjadi teladan bagi pelaksanaan MTQ di masa depan,” tutup Burhanuddin dengan harap yang tulus.
MTQ ke-45 di Samboja Barat bukan sekadar perhelatan akbar, tetapi sebuah perjalanan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan keberkahan, melahirkan kebanggaan bagi masyarakat tuan rumah sekaligus inspirasi bagi generasi mendatang. (adv)