Samarinda, intuisi.co – Bupati Berau Muharram menambah daftar kematian positif covid-19 di Kaltim. Nyawanya tak tertolong setelah 12 hari menjalani perawatan. Atau hampir dua pekan sejak terkonfirmasi positif virus corona.
“Beliau meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan. Info yang saya terima itu pukul 16.45 Wita,” sebut Edy Iskandar, direktur Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan, Selasa 22 September 2020.
Edy Iskandar yang juga pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim, menyebut bahwa kondisi Bupati Muharram memburuk dalam 3 hari terakhir. Hingga kemudian dipindah ke Ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Pertamina Balikpapan.
“Ya, 3 hari terakhir beliau agak sesak napas dan minta dipindahkan ke ICU RS Pertamina Balikpapan,” tegasnya.
Kondisi Memburuk Berulang Kali
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Berau, Iswahyudi, menyebut jika kondisi Muharram memburuk sempat pada 13 September 2020. Atau tiga hari setelah masuk rumah sakit. Namun keadaannya mulai membaik sebelum kembali memburuk pada 22 September 2020. Hingga akhirnya meninggal dunia karena gagal napas.
“Pneumonia berat akibat covid-19 telah menyerang keseluruhan paru-paru. Disertai komorbid. Sehingga nyawa beliau tak dapat diselamatkan,” imbuhnya.
Dengan kepergian Muharram maka daftar pasien positif yang meninggal karena COVID-19 di Berau menjadi tiga orang. “Diharapkan kepada seluruh masyarakat Berau mendoakan beliau agar dapat diterima di sisi Allah,” imbuhnya.
Sebelumnya diketahui, Bupati Berau Muharram terkonfirmasi positif covid-19 pada 9 September 2020. Setelah melakukan medical check up (MCU) syarat proses pendaftaran pasangan calon kepala daerah di Pilkada Berau 2020.
Muharram menjabat bupati Berau selama lebih empat tahun. Dengan kepergiannya, Berau kelak bakal dipimpin penjabat bupati. Mengingat sang wakil Agus Tantomo juga ikut berlaga pada Pilkada Berau 2020. (*)