Tenggarong, intuisi.co– Melihat potensi besar komoditas lokal, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar kini mendorong hilirisasi perikanan, termasuk pengembangan produk inovatif seperti ikan kaleng, untuk memperkuat daya saing di pasar internasional.
Salah satu inovasi utama yang tengah dikembangkan adalah produksi ikan kaleng, yang diharapkan mampu menembus pasar ekspor dengan nilai tambah yang lebih tinggi. “Tujuan kami adalah tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga membuka peluang ekspor ke pasar internasional,” ungkap Plt Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, Jumat (15/11/2024).
Langkah hilirisasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan daya saing produk perikanan Kukar di kancah global, tetapi juga untuk memperkuat ekonomi lokal dengan menciptakan rantai pasok yang lebih berkelanjutan.
Menurut Fathullah, hilirisasi sektor perikanan dan pertanian merupakan strategi krusial yang mampu meningkatkan nilai tambah produk daerah, sehingga tidak hanya dijual sebagai bahan mentah, tetapi juga sebagai produk olahan yang siap bersaing di pasar internasional.
“Dengan komoditas unggulan kita, kita bisa memperpanjang umur ekonomis produk, serta meningkatkan daya saing produk kita di pasar global. Kami berharap inovasi ini dapat berjalan maksimal,” tambahnya.
Disperindag Kukar optimis bahwa produk ikan kaleng berpotensi besar untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri.
Menurut Fathullah, tren permintaan ikan kaleng di pasar internasional cukup stabil, bahkan terus meningkat, terutama di wilayah Asia, Timur Tengah, dan Eropa.
Melihat peluang ini, Disperindag Kukar bertekad menjadikan Kukar sebagai sentra ekspor produk olahan berbasis perikanan dan pertanian yang tidak hanya bersaing dari segi kualitas, tetapi juga memenuhi standar ketat pasar global.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan standar produk, Disperindag Kukar memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku usaha, terutama terkait proses pengemasan, kualitas produksi, dan standar ekspor.
“Kami memahami bahwa persaingan di pasar global sangat ketat. Karena itu, pelaku usaha perikanan perlu dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan untuk memenuhi standar internasional, termasuk aspek kebersihan, keamanan, dan kualitas produk,” jelas Fathullah.
Dalam pelatihan ini, para pelaku usaha diajarkan berbagai aspek penting, seperti penggunaan teknologi pengawetan yang sesuai dengan standar ekspor, teknik pengemasan modern, serta manajemen kualitas yang ketat agar produk tetap segar hingga sampai di tangan konsumen internasional.
Disperindag juga memfasilitasi pendaftaran sertifikasi yang diperlukan, seperti sertifikasi halal dan izin edar, agar produk perikanan dari Kukar memiliki daya saing tinggi dan memenuhi permintaan pasar internasional.
Selain meningkatkan daya saing produk di pasar global, hilirisasi sektor perikanan juga diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi perekonomian lokal.
Disperindag Kukar optimis bahwa langkah ini akan memperkuat struktur ekonomi daerah, mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan, serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.
Dengan adanya industri hilir, mulai dari pengolahan hingga pengemasan, lapangan pekerjaan di sektor perikanan dan pengolahan diperkirakan akan bertambah secara signifikan, memberikan manfaat langsung bagi kesejahteraan masyarakat Kukar.
“Kami berharap langkah ini bisa memperkuat ekonomi daerah sekaligus menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat lokal,” ujar Fathullah.
Ia juga menegaskan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, swasta, dan akademisi, akan sangat penting dalam mengembangkan riset dan inovasi di sektor perikanan.
Pengembangan sektor perikanan ini juga selaras dengan visi Pemkab Kukar untuk menjadi mitra strategis bagi Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam hal ketahanan pangan.
Sebagai daerah penghasil produk pertanian dan perikanan, Kukar memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan pangan di IKN, yang diproyeksikan akan mengalami peningkatan jumlah penduduk dalam beberapa tahun mendatang.
“Dengan hilirisasi sektor perikanan dan pertanian, kami bisa ikut mendukung pasokan pangan IKN di masa depan, sehingga Kukar menjadi lebih dari sekadar penghasil bahan mentah, tetapi juga sebagai penyedia produk olahan siap konsumsi yang berkualitas,” tandas Fathullah. (adv)