Program Jemput Bola di Muara Kaman Permudah Warga Urus Dokumen
Jarak dan biaya tinggi tak lagi jadi hambatan bagi warga Muara Kaman. Program Jemput Bola hadir mendekatkan layanan administrasi ke desa-desa.
Tenggarong, intuisi.co – Di sudut terpencil Kutai Kartanegara, tepatnya di Kecamatan Muara Kaman, sebuah inisiatif baru telah diluncurkan untuk mendekatkan layanan publik kepada masyarakat desa yang tersebar di wilayah yang luas dan sulit dijangkau. Program inovatif ini, yang diberi nama “Pelayanan Jemput Bola,” menawarkan kemudahan yang sangat dibutuhkan oleh warga yang selama ini menghadapi tantangan besar dalam mengurus dokumen administrasi.
Camat Muara Kaman, Barliang, menyadari betul betapa luasnya wilayah yang ia pimpin, dengan jarak antara desa-desa dan pusat kecamatan yang kadang-kadang menimbulkan beban yang tidak kecil bagi warga. Salah satu contoh nyata adalah Desa Kupang Baru, di mana untuk mencapai kantor kecamatan, warga harus merogoh kocek hingga sekitar Rp 2 juta. Biaya ini digunakan untuk menyeberangi sungai dengan perahu—sebuah pengeluaran yang tentu tidak semua warga mampu tanggung.
“Program ini kami rancang demi meringankan beban warga, terutama mereka yang kurang mampu, yang tersebar di 20 desa di kecamatan ini,” ujar Barliang dengan penuh tekad. Ia menambahkan bahwa layanan ini tidak hanya memudahkan, tetapi juga berupaya mengurangi ketimpangan akses layanan publik.
Dokumen-dokumen yang dilayani melalui program ini mencakup KTP, Kartu Keluarga (KK), Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), hingga surat-surat tanah. Dalam pelaksanaannya, pengiriman dokumen tidak hanya dilakukan oleh aparat kecamatan tetapi juga melibatkan pemerintah desa sebagai perantara. Bahkan, dalam beberapa kasus, dokumen bisa diantarkan langsung oleh staf kecamatan yang kebetulan melewati rumah warga setelah pulang kerja.
Selain jarak yang jauh, Muara Kaman juga menghadapi tantangan lain, yakni sinyal internet yang seringkali tidak stabil. Untuk mengatasi hal ini, jika terdapat gangguan jaringan, warga tidak perlu khawatir akan kehilangan dokumen mereka. Petugas kecamatan akan mengantarkannya langsung ke rumah-rumah warga, memastikan bahwa layanan tetap maksimal meski kondisi tidak selalu ideal.
Dengan program “Pelayanan Jemput Bola” ini, Muara Kaman bukan hanya menunjukkan komitmennya terhadap pelayanan publik, tetapi juga menegaskan betapa pentingnya kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat, terutama mereka yang paling membutuhkan. Barliang menutup pernyataannya dengan harapan besar, bahwa inovasi ini akan menjadi solusi yang nyata bagi tantangan-tantangan yang selama ini dihadapi oleh warga kecamatan. (adv)