Protes Rizal Effendi kepada Isran Noor soal Potongan Rp244 Miliar dari Pemprov Kaltim
Balikpapan termasuk penerima bantuan keuangan paling sedikit dari Pemprov Kaltim. Dan pada 2020 ini, sempat terancam mendapat potongan 50 persen.
Samarinda, intuisi.co – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kaltim 2020 jadi momen Rizal Effendi menyampaikan keluh kesah. Wali Kota Balikpapan itu mengutarakan kekecewaan dengan kebijakan Pemprov Kaltim. Yakni pemotongan dana bagi hasil pajak dan bantuan keuangan kepada Balikpapan.
Tak main-main. Pemotongan dana bagi hasil pajak mencapai 61 persen. Sedangkan bantuan keuangan hingga 50 persen. “Total penurunan mencapai Rp244 miliar,” ungkap Rizal kepada Gubernur Kaltim dari pemaparan via meeting room virtual pada Selasa siang, 28 April 2020.
Rizal berharap pemotongan bantuan keuangan tak dipukul rata di tiap daerah. Pasalnya, Balikpapan termasuk daerah yang memang tak menerima bantuan keuangan dalam jumlah besar. Malah tahun ini hanya di urutan ketujuh. “Maka kami berharap kebijakan tersebut masih bisa ditinjau kembali,” tambah Rizal.
Sebagai gambaran, pada 2018 bantuan keuangan untuk Balikpapan dari Pemprov Kaltim, hanya berada di urutan kelima. Tahun berikutnya malah menurun ke urutan keenam. Hingga pada 2020 ini di posisi ketujuh. Bantuan keuangan pada 2020 yang mestinya Rp104 miliar, dipangkas 50 persen menjadi Rp52,4 miliar. Pemkot Balikpapan pun telah bersurat kepada Gubernur Kaltim mengenai persoalan tersebut.
Rizal melanjutkan, Balikpapan merupakan kota terbesar di Kaltim setelah Samarinda. Termasuk kota yang mencapai banyak penghargaan terbaik, juga berperan sebagai gerbangnya provinsi ini. “Karena itu, kami minta ini dapat menjadi perhatian gubernur maupun DPRD Kaltim, terutama anggota DPRD Kaltim dapil Balikpapan. Yang merupakan kota terbaik dan pintu gerbang Kaltim tapi mendapat bantuan keuangan masih kecil. Di urutan ketujuh,” lanjutnya.
Ditinjau Ulang
Atas keluhan Wali Kota Balikpapan tersebut, Plt Sekprov Kaltim M Sabani menyebut bahwa pemotongan dana bagi hasil akan dilakukan revisi serta perbaikan. Sementara Gubernur Kaltim Isran Noor memahami keluhan yang disampaikan Wali Kota Balikpapan. Namun memiliki tak membahasnya lebih panjang. “Saat ini tak ada diskusi. Kita skip diskusinya. Tapi semua yang disampaikan akan jadi bahan pertimbangan,” tutup Isran Noor. (*)