DPRD Samarinda

Proyek Drainase Disebut Tak Rapi, Ditemukan Retak hingga Pecah

Sidak Komisi III DPRD Samarinda terhadap sejumlah pekerjaan drainase pada tahun anggaran 2021 menuai banyak catatan serius. Kualitas material pun diragukan.

Samarinda, intuisi.co—Proyek pembangunan drainase di Samarinda tengah disorot. Sejumlah kegiatan didapati tak layak. Finishing jauh dari rapi. Padahal nilai proyek di atas Rp3 miliar.

Selasa, 25 Januari 2022, Komisi III DPRD Samarinda, melakukan inspeksi mendadak atau sidak di sejumlah proyek drainase Samarinda pada tahun anggaran 2021. Sebelumnya, Pemkot Samarinda melaporkan jika kegiatan infrastruktur tahun lalu rampung 100 persen. Namun temuan di lapangan terhadap pekerjaan drainase, mendapat banyak catatan.

“Kami konsen terhadap revitalisasi drainase. Baik yang berupa perbaikan maupun pembangunan baru. Kami lihat di laporan 100 persen. Tapi kami dapatkan masih ada hal-hal yang kurang berkenan,” ungkap Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani, diwawancara selepas sidak.

Angkasa Jaya pun sangat menyesalkan temuan tersebut. Pasalnya, proyek drainase di Samarinda tahun lalu termasuk kegiatan mahal dengan nilai di atas Rp3 miliar. Namun ongkos mahal rupanya bukan jaminan mendapat hasil tebaik. Dari sejumlah drainase yang ditinjau, didapati fisik yang tak rapi.

“Finishing-nya tak seelok yang diharapkan. Kami ketika kunjungan kerja ke luar daerah, Komisi III melihat drainase dan infrastruktur lain di Surabaya, dengan anggaran yang kurang lebih sama, bahkan lebih murah, rapi finishing-nya,” sesal Angkasa Jaya.

Adapun dalam tinjauannya, Komisi III DPRD Samarinda fokus terhadap tiga item control. Meliputi progres, fungsi, dan kualitas. Progres berarti tingkatan penyelesaian kegiatan; fungsi adalah memastikan fungsi dari infrastruktur dimaksud telah terpenuhi; sedangkan kualitas adalah memastikan material infrastruktur telah sesuai standar. “Dan kami juga mengharapkan input dari masyarakat. Jadi ada empat poin yang kami kejar,” tambah politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tersebut.

Adapun proyek drainase yang ditinjau meliputi kegiatan di Jalan PM Noor hingga Jalan AW Sjahranie di Samarinda Utara. Diikuti proyek di Jalan Dr Sutomo, Kecamatan Samarinda Kota. “Rata-rata finishing-nya tidak rapi. Terkesan sembrono. Kualitas material pun harus diuji karena ada kami temukan pecah dan retak,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.