Pujasera Tuah Himba Jadi Ikon UMKM di Tenggarong

intuisi

7 Apr 2025 09:14 WITA

Pembangunan Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) di kawasan Bundaran Tuah Himba, Tenggarong. (Kontributor intuisi.co)

Tenggarong, intuisi.co- Upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam menyediakan ruang usaha yang layak sekaligus pusat interaksi sosial terus dilakukan melalui pembangunan Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) di Bundaran Tuah Himba, Tenggarong.

Meski belum rampung sesuai target akhir 2024, proyek ini masih dikerjakan dengan visi jangka panjang yang menyasar sektor ekonomi kreatif, religi, hingga budaya.

Bupati Kukar, Edi Damansyah, menegaskan pentingnya pembangunan Pujasera sebagai bagian dari transformasi ruang publik. Ia menyebut tempat ini bukan hanya fasilitas kuliner, tetapi juga wadah kreatif yang mewakili semangat kolaboratif masyarakat Kukar.

“Ini bukan sekadar tempat makan atau kumpulan lapak pedagang. Pujasera Tuah Himba dirancang sebagai ruang ekonomi dan budaya yang representatif, nyaman, dan membanggakan. Di sinilah wajah baru Kukar akan terlihat,” ujar Edi, Senin (7/4/2025).

Keterlambatan pembangunan diakui Edi disebabkan oleh tingkat kompleksitas proyek, khususnya dalam pengerjaan dua elemen tematik utama: struktur Al-Kahf dan Al-Masjid. Keduanya merupakan ikon kawasan yang mengusung nilai spiritual dan identitas lokal.

“Kami tidak ingin terburu-buru. Ada tahapan teknis yang harus kami tuntaskan satu per satu. Kami paham masyarakat menanti, tapi percayalah, hasilnya akan sepadan dengan kesabaran kita semua,” imbuhnya.

Pujasera ini dirancang lebih dari sekadar sentra kuliner. Di dalamnya akan hadir ruang kreatif, area pameran UMKM, tempat ibadah, hingga area pertunjukan seni terbuka. Dengan desain arsitektur yang memadukan gaya modern dan unsur lokal, kawasan ini diharapkan menjadi magnet baru wisata perkotaan di Kukar.

Pemerintah juga menargetkan agar fasilitas ini mampu mendorong kemandirian pelaku usaha kecil. “Selain menyediakan tempat berjualan, Pujasera juga akan memberi kebanggaan tersendiri bagi para pelaku UMKM karena dilengkapi fasilitas yang mendukung perkembangan usaha,” ungkap Edi.

Proyek ini menjadi bagian dari rencana besar pemerintah daerah dalam menciptakan ruang bersama yang inklusif, produktif, dan nyaman. Pemkab Kukar pun memastikan bahwa pengerjaan tetap berjalan sesuai kualitas dan fungsi yang ditetapkan, meskipun terdapat keterlambatan dari jadwal awal. (adv/ara)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!