QRIS, Sistem Pembayaran Digital yang Dukung Inovasi Pajak di Kukar
QRIS, sistem pembayaran digital yang mendukung inovasi pajak daerah di Kukar, mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.
Tenggarong, intuisi.co – Bayar pajak daerah kini semakin mudah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Cukup dengan menggunakan ponsel pintar dan aplikasi Si Pajol Betijak “Sistem Pajak Online, Bangun Tidur Etam Bisa Bayar Pajak”, wajib pajak bisa membayar tagihan pajaknya kapan saja dan di mana saja.
Salah satu fitur unggulan dari aplikasi Si Pajol Betijak adalah penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau sistem pembayaran secara digital. QRIS adalah sistem pembayaran nasional yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi dengan mudah, cepat, aman, dan efisien.
“Kami terus mendorong masyarakat untuk menggunakan QRIS karena sistem ini dibuat demi mempermudah pembayaran, termasuk untuk keamanan transaksi keuangan,” kata Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, Rabu (1/11/2023).
Menurut Sunggono, Pemerintah Kabupaten Kukar turut membantu Bank Indonesia (BI) dalam melakukan sosialisasi terhadap keuntungan menggunakan QRIS setiap melakukan transaksi. Ia berharap masyarakat bisa memanfaatkan QRIS sebagai salah satu cara untuk mendukung perekonomian digital di daerah.
Tidak hanya itu, penggunaan QRIS juga mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Pada 3 Oktober lalu, Pemkab Kukar berhasil menerima penghargaan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian atas keberhasilan perluasan sistem pembayaran melalui digital.
Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka program Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) yang bertujuan untuk mendorong transformasi digital di seluruh Indonesia. Inovasi Si Pajol Betijak menjadi salah satu contoh nyata dari upaya digitalisasi daerah yang berhasil dilakukan oleh Pemkab Kukar.
“Inovasi ini sebenarnya sudah berjalan sekitar tiga tahun, tetapi sistem ini diupayakan terus disempurnakan tiap tahun dan pada 2022 berjalan dengan baik,” ujar Sunggono.
Selain memudahkan wajib pajak, QRIS juga dimanfaatkan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kukar. Dengan QRIS, UMKM bisa menerima pembayaran dari pelanggan yang menggunakan uang digital.
“Di Kukar terdata ada sekitar 60 ribu UMKM. Dari jumlah ini memang masih ada yang belum menggunakan QRIS karena tidak semua UMKM berada di daerah perkotaan. Meski demikian, kami sarankan UMKM yang di pedesaan sebaliknya mengunduh QRIS, untuk persiapan ketika ada pembeli yang ingin membayar pakai QRIS,” kata Sunggono.
Sunggono juga mengapresiasi kontribusi BI Provinsi Kaltim terhadap perkembangan ekonomi di Kukar. Ia mengatakan, BI telah memberikan pendampingan dan bantuan kepada petani, nelayan, UMKM, hingga tempat wisata di Kukar.
“Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut, bahkan ditingkatkan, agar perekonomian di Kukar semakin maju dan sejahtera,” tutup Sunggono. (*)