HeadlineSorotan

Rata-Rata 6,6 Kasus per Hari, Juni Merupakan Periode Pandemi Terburuk di Kaltim

Setiap hari ada saja kasus terkonfirmasi covid-19 pada Juni ini di Kaltim. Rerata 6,6 per hari merupakan torehan terbanyak selama pandemi merundung Bumi Etam.

Samarinda, intuisi.co – Tiada hari tanpa kasus covid-19. Di Kaltim, Juni ini menjadi periode pandemi terburuk. Mencatatkan rata-rata kasus tertinggi.

Selama Juni, hingga tanggal 23, tak satupun hari tanpa ada pasien terkonfirmasi positif virus corona di Kaltim. Selama rentang waktu tersebut, ada 152 kasus positif covid-19. Tersisa sembilan kasus untuk menyamai rekor terbanyak bulan lalu.

Bila melihat kecenderungan selama Juni ini, catatan 161 bulan lalu besar kemungkinan terkejar hanya dalam dua hari ke depan. Bukan tidak mungkin. Mengingat rata-rata selama Juni ini, kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kaltim ada 6,6 per hari.

Rerata tersebut, merupakan yang tertinggi selama pandemi di Kaltim. Pada Maret lalu, begitu kasus pertama terkonfirmasi di Kaltim tanggal 18 hingga 31, tercatat 20 kasus positif covid-19. Atau rata-rata 1,5 per hari.

April 2020, tercatat 114 kasus positif atau rata-rata 3,8 per hari. Angka ini makin masif bulan berikutnya. Sebanyak 161 orang terkonfirmasi positif covid-19 sepanjang Mei 2020 atau rata-rata 5,19 per hari. Dibandingkan Juni 2020 dengan rerata 6,6 per hari, jelas sudah kasus covid-19 di Kaltim sedang berada di periode tertinggi.

Ironisnya, situasi ini malah terjadi ketika berbagai pelonggaran dikemukakan. Fase relaksasi berlaku di banyak tempat. Gerbang kedatangan yang terbuka lebar, membuat kasus-kasus impor merajai tren covid-19 Kaltim saat ini. Hingga Pemprov mewajibkan setiap kedatangan bagi para pendatang dilengkapi hasil PCR negatif covid-19. Namun nyatanya, kasus-kasus impor baru tetap ditemukan.

Tambahan 12 Kasus Positif

Seperti pada 23 Juni 2020, ada 12 kasus terkonfirmasi covid-19. Lagi-lagi sebagian besar orang tanpa gejala (OTG) pelaku perjalanan dari luar daerah. Datang ke Kaltim untuk kembali bekerja dan terdeteksi covid-19 saat pemeriksaan PCR yang diwajibkan perusahaan.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi M Ishak, merincikan 12 kasus covid-19 baru di Kaltim pada Selasa petang. Yakni BRU 40, laki-laki 43 tahun OTG dari Surabaya. Berikutnya BRU 41, laki-laki 39 tahun. OTG dari Makassar. Dan BRU 42, laki-laki 29 tahun OTG dari Jogjakarta. Ketiganya datang ke Berau untuk kembali bekerja dan terkonfirmasi positif. Kini dirawat di RSUD Abdul Rivai.

Selain Berau, kasus lainnya semua dari Balikpapan. Yakni BPN 133 laki-laki 39 tahun. OTG warga Sulawesi Utara yang bermukim di Balikpapan. Akan melakukan perjalanan Jakarta. Kasus dirawat di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB).

Kemudian BPN 134, laki-laki 41 tahun. Kasus OTG warga Banten yang akan bekerja di Melak, Kutai Barat. Kasus dirawat di RS Bhayangkara Balikpapan

BPN 135, laki-laki 53 tahun. Kasus pasien dalam pengawasan (PDP) dengan keluhan batuk dan sakit tenggorokan. Memiliki gambaran pneumonia dengan co-morbid hipertensi. Kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan.

Selanjutnya BPN 136 perempuan 40 tahun. OTG warga Makassar yang tinggal di Balikpapan dan akan melakukan perjalanan ke Padang. Pasien dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo.

Berikutnya BPN 137 laki-laki 26 tahun. OTG warga Balikpapan yang akan bekerja di Melak, Kutai Barat. Kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo.

Kemudian BPN 138 laki-laki 40 tahun. OTG warga Balikpapan yang akan kembali bekerja di Batu Kajang. Kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo.

Selanjutnya BPN 139 laki-laki 28 tahun. OTG warga Balikpapan yang melakukan perjalanan ke Jakarta. Kasus melakukan isolasi diri di Jakarta. Terakhir, BPN 140, laki-laki 55 tahun, OTG warga Sulawesi Selatan yang sejak 4 bulan terakhir tinggal di Balikpapan dan akan melakukan perjalanan ke Makassar. Kasus kini dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo.

Dengan tambahan 12 pasien positif, serta kasus terkofirmasi sembuh satu orang dari Balikpapan dengan BPN 94, laki-laki 37 tahun, maka tersisa 118 pasien positif covid-19 di Kaltim masih dalam perawatan dari total 447 kasus akumulatif. Dengan lima lainnya telah meninggal dunia.

“Dengan demikian, Kaltim belum dapat dikatakan aman. Kasus positif baru tiap hari terjadi. Menuntut kewaspadaan dan keseriusan kita untuk menjaga diri masing-masing agar tak tertular,” pungkas Andi M Ishak. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.