Kutai KartanegaraPariwaraPemkab Kukar

Ratusan Santri dan Guru Non-PNS Terima Beasiswa Kukar Idaman

Ratusan santri bersama guru non-PNS di Kutai Kartanegara dapatkan bantuan stimulan pendidikan lewat beasiswa Kukar Idaman.

banner diskominfo kukar

Tenggarong, intuisi.co-Ratusan santri bersama tenaga pendidik non-PNS memperoleh bantuan dari Pemkab Kukar. Sokongan tersebut ialah beasiswa Kukar Idaman kepada 159 santri dan 232 guru yang bukan golongan ASN.

Beasiswa ini diserahkan secara simbolis oleh Bupati Edi Damansyah dan Wakip Bupati Rendi Solihin dalam peringatan Hari Santri Nasional pada Sabtu, 22 Oktober 2022.

Bantuan stimulan pendidikan ini diberikan sejak awal hingga anak didik selesai mengikuti proses pendidikan.  Program ini diharapkan menjadi pemacu setiap orang dalam menimba ilmu.

“Mudah-mudahan upaya kolaborasi Pemkab Kukar bersama para alim ulama, pengasuh ponpes ini dapat peningkatan kapasitas SDM yang unggul,” kata Bupati Edi.

Selain itu, pemkab juga memberikan fasilitas melalui program Kukar berkah. Salah satunya dengan memberikan bantuan setiap pondok pesantren sebesar Rp100 juta.

Hal ini sebagai bentuk penghargaan kepada para alim ulama, kiai, ustaz dan ustazah dan terkhusus para pengasuh dalam mendukung keberadaan ponpes di Kukar.

“Ini salah satu upaya konkret kami hadir bersama para pengasuh dan pengelola ponpen,” tambahnya.

Ratusan Santri Penerima Beasiswa Tersebar di Sejumlah Kecamatan

Peringatan Hari Santri di Kutai Kartanegara berlangsung meriah. Setidaknya, ada lima ribu santri berkumpul di halaman kantor Bupati.

Acara ini dirangkai dengan berbagai kegiatan. Di antaranya pawai santri bersalawat, upacara, penyerahan beasiswa kepada ratusan santri, hingga beseprah atau makan bersama.

Tradisi beseprah ini di mulai dengan doa. Kemudian, seluruh santri dari 18 kecamatan yang telah berkumpul menikmati makanan yang tersedia.

Dengan mengenakan jas dipadu kemeja putih dan kopiah hitam serta sarungan, di hadapan ribuan santri, Edi juga membacakan sambutan dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Menurutnya, penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya Resolusi Jihad yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, dia meminta para santri untuk terus menjaga tanah air.

“Sejalan dengan itu, santri juga harus mempertahankan NKRI,” tegasnya.

Kata Edi, santri juga harus mempertahankan tiga prinsip dasar santri. Prinsip pertama adalah hubul wathon minal iman yang artinya cinta tanah air.

Prinsip kedua, santri harus memegang teguh mitsaq wathoni atau kesepakatan dalam bernegara.  Kemudian ketiga, santri harus menjadi pemakmur bumi dalam mengembangkan ekonomi melalui pertanian, perkebunan, pertambangan, dan perindustrian.

Ke depan, ia pun meminta jajaran pemerintah daerah untuk mengevaluasi peringatan Hari Santri agar semakin meriah. Edi menginginkan ada perlombaan yang dikhususkan bagi para santri di Kukar selama sepekan.

“Harapan saya di tahun 2023, ada lomba-lomba khusus santri, seperti penampilan tenikal atau membaca kitab kuning. Jadi dari santri untuk santri,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.