Realisasi Aspirasi Masyarakat Kerap Terkendala Anggaran dan Aturan
Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie, membeberkan situasi yang membuat sulitnya sejumlah aspirasi masyarakat sulit terealisasi.
Samarinda, intuisi.co—Masa reses yang merupakan kegiatan legislator di luar gedung kedewanan menjadi ajang menjumpai konstituen di daerah pemilihan masing-masing. Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie, memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyerap aspirasi dari warga yang ia wakili.
Tertuang dalam undang-undang, reses dimaksudkan untuk menjaring, menampung serta melaksanakan fungsi pengawasan yang juga dikenal sebagai kunjungan kerja. Di DPRD Samarinda, Reses Masa Sedang 1 Tahun 2022 berlangsung 3—10 Februari 2022. Novan yang merupakan wakil rakyat Daerah Pemilihan IV Kecamatan Samarinda Ulu, menggelar reses di Jalan Juanda 7, Kelurahan Air Hitam, Sabtu malam, 5 Februari 2022.
Kembali dihadapkan konstituen, Novan mengakui ada saja usulan warga yang disampaikan dalam reses terdahulu belum terealisasi. Novan pun mengklarifikasi jika hal tersebut bukan berarti tak diperjuangkan. “Kita bicara masalah banjir, yang lebih diutamakan pasti banjir di jalan protokol ketimbang di lingkungan,” terang politikus Partai Golongan Karya atau Golkar tersebut.
Novan pun mengungkapkan situasi yang menyebabkan sulitnya usulan masyarakat tak terakomodasi. Kebijakan daerah, terutama dalam penganggaran, dilakukan berdasar skala prioritas. Sementara, kemampuan anggaran daerah masih begitu terbatas. Sehingga pengalokasiannya diprioritaskan untuk hal yang lebih urgen.
Situasi itu lah yang kerap membuat usulan warga yang dibawa para wakil rakyat, kerap tak terakomodasi. Belum lagi jika usulan tersebut belum sejalan dengan kepentingan Pemkot Samarinda. “Dalam artian, menyesuaikan lagi dengan program kepala daerah,” terangnya.
Novan pun mengaku harus memilah-milah lagi mana usulan masyarakat dibawa ke pembahasan. Sebagai wakil rakyat di Daerah Pemilihan IV, Novan mewakili Samarinda Ulu yang terdapat delapan kelurahan. “Jadi bukan tak amanah. Tapi uang yang tarik-tarikan,” ungkapnya.
Realisasikan 11 dari 15 Aspirasi
Meski demikian, Novan memastikan terus memperjuangkan aspirasi masyarakat yang diamanatkan kepadanya. Sejak dilantik sebagai anggota DPRD Samarinda pada 2019 lalu, Novan telah merealisasikan 11 dari 15 usulan masyarakat yang disampaikan kepadanya. Empat yang belum terealisasi pun bukan hanya karena kendala anggaran.
“Ada juga terkait hibah. Karena ada aturan, tempat ibadah harus dihibah. Sementara uang Pemkot tak bisa langsung dihibahkan karena berbenturan aturan,” sebutnya.
Ketentuan hibah pun bukan hanya berlaku terhadap rumah ibadah. Situasi yang sama juga berlaku untuk pembangunan posyandu dan poskamling. “Jadi itu juga yang bikin kendala,” pungkasnya. (*)