Reza Desak Proyek Jalan dan Drainase di Dapilnya Dipercepat

intuisi

21 Mei 2025 13:34 WITA

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi saat diwawancarai awak media. (Kontributor intuisi.co)

Samarinda, intuisi.co – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Akhmed Reza Fachlevi, kembali menegaskan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur.

Dia meminta pembenahan di berbagai titik, terutama di daerah-daerah pemilihannya yang masih menghadapi berbagai kendala.

Pernyataan ini disampaikannya usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat bersama Dinas PUPR Pera serta UPTD Wilayah I dan II di Gedung DPRD Kaltim, beberapa waktu lalu.

Reza mengungkapkan bahwa pihaknya menerima banyak aduan dari masyarakat terkait kondisi jalan dan sistem drainase yang belum tertangani optimal.

Ia menyoroti dua ruas strategis di Samarinda yang kerap menjadi perhatian warga, yakni Ring Road II Nusyirwan Ismail dan Ring Road III Hardansyah.

“Dua jalan ini sangat krusial bagi mobilitas warga. Mereka ingin jalan yang layak dan mendukung kegiatan harian. Ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal keselamatan dan efisiensi,” kata Rabu (21/5/2025).

Selain fokus pada wilayah perkotaan, Reza juga menekankan perlunya penanganan serius di beberapa kecamatan seperti Sanga-Sanga, Muara Jawa, Sebulu, dan Muara Kaman.

Dirinya menyebut, akses jalan di daerah-daerah tersebut masih banyak yang rusak dan belum terhubung dengan baik.

“Waktu saya kunjungi Sanga-Sanga dan Sebulu, kondisinya memang masih banyak yang butuh perbaikan. Ini jalan vital, bukan sekadar jalur alternatif,” imbuhnya.

“Banyak warga yang mengandalkan akses ini untuk kegiatan ekonomi, khususnya sektor pertanian dan logistik,” tambahnya.

Menurut penjelasan Dinas PUPR Pera dalam rapat, sejumlah proyek saat ini sedang dalam tahap administrasi, baik menunggu proses lelang maupun sistem pengadaan elektronik (e-katalog).

Kawal Penuh, Cegah Keterlambatan Pengerjaan Proyek

Politisi Partai Gerindra itu menilai langkah ini sudah tepat, namun meminta agar ada pengawasan intensif untuk mencegah keterlambatan.

“Informasi dari PUPR cukup jelas, tinggal bagaimana kita kawal prosesnya supaya cepat terealisasi. Jangan sampai proyek molor hanya karena administrasi,” tegasnya.

Khusus di Samarinda, Reza menyoroti urgensi pembangunan outer ring road IV yang akan melintas di simpang empat menuju Bandara APT Pranoto.

Jalur ini dinilai sangat penting, terutama sebagai jalur alternatif saat terjadi banjir.

“Setiap hujan deras, jalur utama ke bandara sering terputus. Outer ring road bisa jadi solusi nyata. Makin cepat dikerjakan, makin besar dampaknya bagi masyarakat,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah kota, provinsi, dan lembaga teknis agar pembangunan berjalan terpadu.

Menurutnya, proyek infrastruktur kerap terhambat karena minimnya koordinasi lintas sektor.

“Kolaborasi jadi kunci. Kalau hanya mengandalkan satu pihak, proyek bisa jalan di tempat. Tapi kalau semua saling dukung, pekerjaan berat bisa terasa ringan,” ujar Reza.

Tak hanya pembangunan, Reza juga menekankan perawatan jalan, drainase, dan fasilitas pendukung juga perlu mendapat perhatian serius.

Sebab, keberlanjutan pembangunan tidak cukup hanya dengan proyek besar, tapi juga pemeliharaan berkelanjutan.

“Pembangunan itu bukan selesai saat jalan jadi. Kalau tidak dirawat, cepat rusak. Begitu pula drainase, kalau tidak bersih bisa bikin banjir. Jadi semuanya harus ditangani secara menyeluruh,” tutupnya. (adv/rfh/ara)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!