Samarinda, intuisi.co — Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Akhmed Reza Fachlevi, memberikan sorotan penting terkait pembangunan di Benua Etam yang perlu diarahkan tidak hanya pada aspek fisik seperti infrastruktur semata, tetapi juga pada pemerataan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Hal ini terutama menjadi perhatian bagi kelompok rentan yang sering kali luput dari perhatian dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.
Menurut Reza, kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, anak-anak dengan kebutuhan khusus, serta masyarakat yang tinggal di daerah tertinggal kerap kali tidak mendapat akses memadai dalam berbagai layanan dasar.
“Kesuksesan pembangunan tidak bisa diukur hanya dari berapa banyak jalan mulus atau gedung tinggi yang dibangun, melainkan sejauh mana dampak pembangunan itu dirasakan oleh seluruh masyarakat secara adil dan merata,” ujarnya saat ditemui, Sabtu (17/5/2025).
Reza menegaskan bahwa setiap kebijakan publik harus mengadopsi pendekatan yang inklusif agar tidak ada warga yang terpinggirkan. Prioritas utama dalam pembangunan harus meliputi peningkatan layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan sosial, terutama di wilayah yang masih minim fasilitas dan akses.
“Pembangunan harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya segelintir orang yang beruntung,” tambahnya.
Lebih lanjut, Reza mengingatkan posisi strategis Kalimantan Timur sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) yang harus dimanfaatkan secara optimal.
Ia berharap dengan meningkatnya investasi dan perhatian nasional, pembangunan sosial yang inklusif menjadi bagian utama dalam perencanaan daerah, bukan hanya sekadar pelengkap pembangunan fisik.
“Jalan yang mulus dan gedung tinggi tidak akan berarti apa-apa jika masih ada warga yang kesulitan mengakses layanan dasar,” tegasnya.
Sebagai wakil rakyat, Reza mendukung kolaborasi yang erat antara DPRD dan Pemerintah Provinsi Kaltim dalam memastikan perencanaan pembangunan mampu mengakomodasi seluruh kebutuhan masyarakat tanpa terkecuali.
Ia yakin keberpihakan kepada kelompok rentan akan memperkuat fondasi sosial daerah sehingga pembangunan berjalan berkelanjutan.
“Dengan kebijakan yang lebih responsif dan inklusif, Kaltim tidak hanya berkembang dalam aspek ekonomi, tapi juga mampu memberikan manfaat nyata bagi seluruh warga, terutama mereka yang selama ini kurang diperhatikan,” tutupnya. (adv/rfh/ara)
