Sorotan

Riwayat 448 Anak Positif Covid-19 di Samarinda, Sekolah Daring Diperpanjang

Sekolah daring masih harus menjadi opsi yang ditempuh pada 2021 ini di Samarinda dengan kasus covid-19 yang masih tinggi pada saat ini.

Samarinda, intuisi.co – Tren covid-19 masih tinggi di Samarinda. Sekolah daring pada 2021 ini pun terus dilanjutkan. Menghindari potensi pembentukan klaster baru di sekolah. Apalagi dengan riwayat Samarinda yang terdapat 448 kasus anak-anak positif covid-19.

“Yang penting itu memang nyawa, keselamatan, dan kesehatan,” sebut Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti kepada intuisi.co, Senin sore, 11 Januari 2021.

Per Senin ini, akumulasi kasus positif virus corona di Samarinda mencapai 7.336 kasus. Sebanyak 504 orang masih dalam perawatan. Sedangkan 227 lainnya tak terselamatkan.

Sebaran kasus aktif yang masih tinggi, membuat Samarinda berstatus zona merah. Pemkot Samarinda pun membatalkan pembelajaran tatap muka pada awal tahun ini, meski semula 86 persen orangtua sepakat untuk kembali dimulai. Persentase tersebut didapatkan dari survei Dinas Pendidikan Samarinda kepada ribuan orangtua murid di ibu kota Kaltim ini beberapa waktu sebelumnya.

“Memang banyak orangtua sepakat. Tapi kasus covid-19 juga tak kondusif. Samarinda masih zona merah. Pemetaan guru dan murid dengan komorbid juga tak ada. Pun demikian data orangtua/anak yang mobilisasi dari zona merah ke oranye atau sebaliknya,” lanjut Sri.

Dengan demikian, pembelajaran dari rumah masih harus berlanjut di Samarinda. Menurut Sri, hal ini seharusnya tak menjadi soal selama infrastruktur telah terbangun dengan baik. Antara orangtua, guru, dan sekolah mesti memiliki sinergi yang pas. Sehingga tak ada yang terbebani.

Selama ini, selama pembelajaran daring dilangsungkan, keluhan orangtua memang banyak mencuat. Selain harus bekerja, pendidikan anak beralih jadi tanggung jawab di rumah. Sementara biaya pendidikan di sekolah berjalan normal.

Sri memahami keadaan tersebut. Namun kasus covid-19 di Samarinda belum terkendali dengan baik. Jika dipaksakan, rentan membentuk klaster di sekolah. Apalagi sepanjang sembilan bulan terakhir, selama Maret-Desember 2020, sebanyak 448 anak di Samarinda dilaporkan terjangkit virus corona.

Memaklumi Sekolah Daring

Politikus Partai Demokrat tersebut berharap orangtua bisa mengerti kebijakan tersebut. Sekolah daring dijamin tak terus-terusan. Bila kondisi sudah membaik, belajar tatap muka bakal diwujudkan. Terlebih ketika zona merah telah berganti ke oranye atau kuning, bahkan hijau.

Data terakhir, dari sepuluh kecamatan di Samarinda, empat di antaranya zona merah dengan kriteria 50 kasus aktif ke atas. Terdiri dari Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda Ulu, Samarinda Utara, dan Sungai Pinang.

Sementara zona oranye dengan kriteria 26-50 kasus aktif, meliputi Samarinda Ilir dan Sambutan. Sisanya seperti Samarinda Kota, Samarinda Seberang, Loa Janan Ilir, dan Palaran, berstatus zona kuning dengan kriteria 1-25 kasus aktif.

“Sekolah tatap muka ini sebenarnya tak wajib. Hanya saja jika penyebaran kasus covid-19 sudah terkendali, pelaksanaannya bisa dilakukan. Kami juga imbau pemerintah agar tegas dengan aturan, sekarang ini protokol kesehatan sudah mulai longgar,” pungkasnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.