Pemkab Kutim

Rp1,9 T Investasi Asing di Kutim Diyakini Beri Efek Domino ke Masyarakat

Pemkab Kutim antusias dengan investasi yang terus meningkat di Kutim. Aktivitas perusahaan diharapkan memberi efek domino kepada masyarakat.

Sangatta, intuisi.coAktivitas investasi berskala besar terus masuk Kutai Timur (Kutim) dan disambut baik oleh pemerintah daerah. Sebab, diyakini Pemkab Kutim, hal itu akan mendatangkan banyak manfaat bagi daerah.

Nilai penanaman modal asing (PMA) pada 2020 di Kutim menyentuh angka Rp1,6 triliun. Bertambah Rp200 miliar pada 2021 menjadi Rp1,9 triliun. Sementara untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) meningkat tajam. Pada 2020 nilainya hanya Rp1,3 triliun, melonjak drastis jadi Rp4,3 triliun pada 2021 ini.

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, mengatakan angka investasi di Kutim terus meningkat selama ini. Bahkan dalam dua tahun terakhir tidak ada penurunan. Baik modal asing, modal dalam negeri, atau gabungan keduanya, ada di Kutim. “PMA kebanyakan dari sektor pertambangan. Sementara PMDN di sektor perkebunan,” sebut Ardiansyah.

Nilai investasi itu, menurut Ardiansyah, akan terus didongkrak. Usaha dari para investor tersebut dapat pula diarahkan untuk menyiapkan industri hilirnya. Sehingga, efek domino yang dirasakan masyarakat Kutim betul-betul terjadi. “Contoh yang kami kejar turunan kelapa sawit. Agar ada pabrik minyak goreng dan sabun di Kutim,” paparnya.

Begitu pula dengan gasifikasi batu bara menjadi metanol, dapat dimanfaatkan berbagai industri. Mulai industri mebel, plastik, hingga plywood. Jadi, tidak hanya tenaga kerja lokal yang merasakan dampaknya, masyarakat umum juga punya kebagian. “Metanol ini, sudah serap tenaga kerja lokal. Jika dibuat pabrik plastik, maka ada masyarakat yang berdagang plastik hingga ke bentuk eceran,” urainya.

Sehingga yang harus dikerjakan dari instansi terkait adalah merangkul dan meyakinkan para penanam modal untuk membuka industri hilir. Produk turunan dari sektor yang digarap harus terbangun pula di Kutim. “Efek utamanya tentu akan mengangkat perekonomian daerah. Tapi kalau dikerjakan bersama hal itu tentu tidak sulit,” pungkasnya. (int02)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.