Samsun Dorong Infrastruktur Pertanian Kukar Diperkuat

intuisi

26 Jun 2025 13:08 WITA

Petani
Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Samsun saat diwawancarai. (Kontributor intuisi.co)

Samarinda, intuisi.co – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Samsun, menekankan perlunya pengembangan infrastruktur pertanian yang komprehensif di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Pasalnya petani di Kukar masih menghadapi tantangan dalam mencapai kemandirian, terutama terkait regenerasi petani muda dan pola tanam yang belum optimal. Namun beberapa desa telah mencapai status desa mandiri, sektor pertanian secara keseluruhan masih membutuhkan upaya lebih untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keberlanjutan usaha tani.

Hanya sebagian kecil petani di Kukar berusia muda, sebab sebagian pemuda kurang tertarik dengan dunia pertanian karena citra pekerjaan yang dianggap kurang menarik.

Pola tanam petani di Kukar pun masih memiliki jeda waktu yang cukup lama antara panen dan tanam berikutnya yang berdampak pada efisiensi produksi. Meskipun ada program Kredit Kukar Idaman, petani masih membutuhkan akses yang lebih luas terhadap bantuan, pendampingan, dan pembiayaan yang sesuai untuk mendukung usaha tani mereka.

Akses pasar yang lebih luas dan stabil juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan pendapatan petani. Dia menilai petani setempat masih belum sepenuhnya mandiri karena ketergantungan pada bantuan pemerintah.

“Saat infrastruktur mendukung, petani bisa berdikari dan tidak lagi mengandalkan bantuan,” ujarnya pada Kamis (26/6/2025).

Politisi dari PDI Perjuangan ini menyebut kemajuan di sektor pertanian Kukar sudah mulai terlihat, namun tanpa dukungan infrastruktur seperti irigasi, bendungan, jaringan jalan usaha tani, dan akses pasar yang memadai, hasil yang dicapai belum maksimal.

“Faktor infrastruktur sangat menentukan. Jika irigasi berjalan baik, akses jalan memadai, serta pasar tersambung dengan baik, petani bisa berdiri sendiri,” jelas Samsun. Ia juga mengangkat masalah klasik yang kerap dialami petani, yaitu tingginya biaya distribusi dan kerusakan hasil panen akibat jalan yang buruk. Hal tersebut berdampak negatif pada kualitas dan harga jual produk pertanian.

“Biaya pengiriman yang melebihi nilai panen terjadi karena infrastruktur jalan usaha tani yang belum memadai atau rusak,” katanya.

Samsun mengajak pemerintah daerah untuk memperbaiki konektivitas di sektor pertanian mulai dari infrastruktur dasar, sistem pengairan, hingga memanfaatkan pemasaran digital.

Menurutnya, potensi pertanian di Kukar sangat besar, hanya butuh fasilitas yang tepat untuk berkembang menjadi kekuatan produksi pangan.

Dengan dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Kukar periode baru, yakni dr Aulia Rahman dan Rendi Solihin, Samsun berharap pembangunan pertanian berkelanjutan menjadi fokus utama pemerintah daerah.

“Kita sudah memiliki dasar yang kuat, tinggal memperkokoh lagi. Kukar memiliki posisi strategis yang bisa menjadi tulang punggung ketahanan pangan, termasuk mendukung IKN,” pungkasnya. (adv/rfh/ara)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!