Samsun Santai Sikapi Tarik Ulur Proyek IKN, Kaltim Tak Ada Ruginya
Pembangunan IKN di Kaltim masih tarik ulur. Peletakan batu pertama yang semula dijadwalkan Oktober 2020, tertunda karena pandemi covid-19.
Samarinda, intuisi.co – Sempat lama tak terdengar kejelasannya, kelanjutan pembangunan ibu kota negara (IKN) di Kaltim mengemuka lagi. April bulan depan disebut-sebut jadi waktu pelaksanaan peletakan batu pertama pembangunan istana negara yang baru di Penajam Paser Utara (PPU).
Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun pun menyambut baik kabar tersebut. Menyatakan dukungan namun memilih tak larut dalam euforia. Karena kalau kembali mundur pun, sebagaimana pelaksanaan awal yang dijadwalkan Oktober 2020, warga Kaltim disebut tak rugi sama sekali.
“Pemindahan IKN itu hajatan pusat. Daerah ini kan hanya menanti,” sebut Muhammad Samsun, dikonfirmasi Selasa sore, 23 Maret 2021.
Batalnya peletakan batu pertama dari rencana awal Oktober tahun lalu itu, imbas dari merebaknya pandemi covid-19 di Tanah Air. Penganggaran pun banyak beralih untuk penanganan wabah virus corona.
Dari pengalaman itu, Samsun pun memilih bijaksana menyikapi kabar peletakan batu pertama pembangunan IKN di Kaltim. Bila memang kembali tertunda, warga provinsi inipun dirasa baik-baik saja. Justru yang merasa waswas kemungkinan para investor maupun spekulan yang telah gerak cepat membeli tanah di kawasan IKN di sebagian PPU dan Kutai Kartanegara (Kukar).
“Kita, orang di daerah tentu tak dirugikan apa-apa. Justru sebaliknya malah menjadi keuntungan,” sebut politikus PDI Perjuangan tersebut.
Keuntungan dimaksud Samsun, adalah penambahan waktu bagi Kaltim untuk bersiap. Menyiapkan infrastruktur pendukung untuk memuluskan keberadaan IKN di Bumi Etam. Semakin panjang waktu tersedia, makin matang pula persiapannya.
Adapun infrastruktur pendukung dimaksud antara lain fasilitas kebutuhan sehari-hari seperti air dan listrik. Demikian juga infrastruktur jalan menuju IKN. Ketiga komponen tersebut harus bisa disediakan dengan baik.
“Saatnya kita berbenah dulu. Selain infrastruktur pendukung, juga sumber daya manusia,” imbuhnya.
IKN Molor, Keuntungan bagi Kaltim
Persiapan maksimal dari daerah, juga menjadi kunci keberhasilan pembangunan IKN yang baru. Apalagi rencana besar ini mengusung misi strategis yang salah satunya pemerataan pembangunan di Indonesia. Selama ini, pembangunan banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa. Membuat ketimpangan antara Jawa dan pulau lainnya di Tanah Air.
Ditunjuknya dua kabupaten di Kaltim sebagai lokasi baru IKN pun, dinilai sangat tepat. Sehingga kawasan timur Indonesia juga bisa menerima jatah pembangunan seimbang.
Dengan 193 hektare kebutuhan pembangunan IKN, Pemprov Kaltim telah menyiapkan lahan seluas 410 ribu hektare guna mendukung langkah tersebut. “Dinanti saja. Dilanjutkan alhamdulillah, ditunda juga alhamdulillah. Kaltim tetap dapat untung,” pungkasnya. (*)
View this post on Instagram