DPRD KaltimHeadlinePariwaraSamarinda

Samsun Ungkap Alasan Resesi Global Tak Bisa Sentuh Kaltim

Muhammad Samsun yakin persoalan ekonomi sulit tak akan terjadi di Kaltim pada resesi global pada 2023 mendatang.

Samarinda, intuisi.co –Muhammad Samsun percaya ketika dunia mengalami resesi global tahun depan, Benua Etam tak akan merasakan dampak yang signifikan. Wakil Ketua DPRD Kaltim tersebut meyakini provinsi ini sudah kuat dari sisi energi maupun pangan.

“Semestinya (Kaltim) jauh dari ancaman itu karena punya semuanya,” ujar Samsun kepada reporter intuisi.co pada Rabu, 26 Oktober 2022.

Resesi global menjadi isu hangat dibincangkan saat ini. Setidaknya ada dua sektor yang kerap menjadi topik utama, yakni energi dan pangan. Dua bidang ini, sebut Samsun sebenarnya bukan menjadi masalah bagi Kaltim. Sebab masih tersedia baik.

“Yang perlu diperhatikan itu adalah mengatur manajemen pengelolaannya,” tuturnya.

Walaupun memiliki potensi energi besar, lanjut Samsun, solusi antisipasi juga harus disediakan. Ibarat second plan saat badai ekonomi sulit ini ditemui tahun depan. Jalan keluar tersebut bisa dilakukan dengan kebijakan yang dapat mereduksi imbas resesi ekonomi.

“Seperti kata Bung Karno, kita tidak bisa berdiri sendiri, kita berada di antara bangsa-bangsa,” ucap wakil rakyat dapil Kutai Kartanegara ini.

Dengan kata lain, pengaruh dari bangsa lain tak bisa dihindari. Meski demikian, politisi PDI-Perjuangan ini berharap konsekuensi yang diterima membawa pengaruh positif. Ingat, SDA yang tersedia saat ini bisa menjadi alat untuk mengantisipasi ancaman resesi.

“Namun, salah satu hal yang perlu diperhatikan mengenai ketahanan pangan. Jangan sampai ada penyerobotan lahan pertanian oleh pertambangan,” tuturnya.

“Untuk SDA harus lebih banyak ekspornya dan tepat sasaran, serta menjaga ketahan pangan kita,” sambung Samsun.

Kaltim Melimpah Sumber Daya

Kaltim memang merupakan lumbung energi. Berdasarkan rencana umum energi daerah Kaltim pada 2019–2050, potensi energi jenis terbarukan yang tersedia di Kaltim berasal dari ragam sumber. Misal tenaga air (PLTA) sebesar 2.118 MW, PLTM dan PLTMH sebesar 3,1 MW, PLTS sebesar 13.479 MW.

Kemudian ada bio energi sebesar 1.086 MW, dan angin sebesar 212 MW. Atau secara total Kaltim memiliki potensi sumber EBT yang dapat diubah menjadi tenaga listrik mencapai 16,9 GW.

Sebagai contoh salah satu jenis bioenergi yang bersumber dari pengolahan kelapa sawit yakni biogas yang berasal dari proses organik limbah cair kelapa sawit berupa palm oil mill effluent (POME) yang dapat digunakan untuk pembangkitan listrik.

Bila didasarkan kepada jumlah TBS diolah per tahun sebesar 16.639.151,37 ton, maka diperoleh POME 11.647.405,96 m3. Sehingga diperkirakan dapat membangkitkan listrik berbasis POME di Kaltim diperkirakan mencapai sebesar 103,45 MW.

Sementara urusan pangan, data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim pada 2020 disebutkan jika 10 kabupaten/kota di Bumi Mulawarman memiliki potensi memproduksi beras hanya tiga kabupaten yang mendapat perhatian untuk mengembangkan diri menjadi kawasan food estate, yakni Kukar, Paser dan PPU.

Potensi tersebut juga didukung dengan luas lahan. Dari ketiganya Kota Raja peringkat pertama. Dengan luas lahan pertanian 20,424 hektare (ha), kabupaten ini mampu menghasilkan 119.318,9 ton padi. Urutan kedua ini ada PPU, walaupun lahannya hanya 10,994 ha, namun daerah ini mampu hasilkan 46.497,8 ton dan ketiga ada Paser luas 11,306 ha dengan capaian 44.909,1 ton.

Secara keseluruhan, Kaltim mampu memproduksi 262,86 ribu ton gabah kering giling (GKG). Mengalami kenaikan sebanyak 9,04 ribu ton atau 3,56 persen dibandingkan 2019 sebesar 253,82 ribu ton GKG.

Antisipasi Indonesia Hadapi Resesi Global

Setali tiga uang, dalam rilis yang diterima intuisi.co Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia telah melakukan pengendalian inflasi dengan baik di angka 5,9 persen. Hasil tersebut tak lepas dari peran Tim Pengendalian Inflasi Pusat serta daerah.

Di tengah kenaikan harga energi di tingkat global, lanjutnya, pemerintah juga terus berupaya agar harga di dalam negeri tetap stabil dan terjangkau, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga. Salah satu kebijakannya ialah BLT sebesar Rp12,4 triliun dan bantuan subsidi upah sebesar Rp9,6 triliun untuk 16 juta pekerja.

“Diharapkan dapat memberikan bantalan bagi pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun agar berada di sekitar 5,2 persen dan tahun depan tetap bertahan di atas 5 persen,” ujarnya.

Tekait dengan ancaman krisis pangan, lanjutnya, pemerintah juga telah memprioritaskan ketahanan pangan dengan menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga-harga pangan. Indonesia cukup beruntung karena produksi beras dalam tiga tahun terakhir sebesar 31 juta.

“Dalam tiga tahun terakhir kita tidak impor beras. Indonesia juga tidak mengimpor jagung dan bahkan kita surplus jagung,” tutupnya (sukri/adv/dprdkaltim).

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.