Sorotan

Satu Kasus Baru Covid-19 di Kaltim, Sempat Bolak-Balik Jakarta setelah dari Bogor

Jumlah kasus positif covid-19 di Kaltim kini 21. Satu tambahan kasus berasal dari Kukar dengan riwayat PST GPIB di Bogor pada 26-29 Februari 2020.

Samarinda, intuisi.co – Kasus covid-19 di Kaltim terus bertambah. Per 1 April 2020, satu konfirmasi positif muncul di Kukar. Membuat total kasus positif di provinsi ini menjadi 21.

Per 1 April 2020, tambahan orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 320 orang. Sementara yang telah selesai pemantauan ada 1134. Sehingga, total ODP masih dalam proses ada 2410. “Untuk PDP hingga hari ini ada penambahan kasus baru tiga. Satu dari Balikpapan, dua dari Samarinda, total PDP hingga hari ini 178. Kasus negatif, tidak ada penambahan. Sehingga total masih tetap 120,” sebut Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak, Rabu sore, 1 April 2020.

Sementara untuk kasus positif telah bertambah satu. Yakni pasien dari Kutai Kartanegara (Kukar). Pasien tersebut memiliki kontak erat dengan pasien KTM (Kutim) 1. Peserta Persidangan Sinode Tahunan (PST) Gereja di Indonesia bagian Barat (GPIB) di Bogor pada akhir Februari 2020. Pada 2 Maret 2020 mengalami gejala flu. Namun masih melakukan kegiatan pada 8 Maret 2020. Sempat berobat di Samarinda pada keesokannya dan pada 13 Maret 2020 bertolak ke Jakarta, mengikuti acara keluarga.

“Tanggal 16 (Maret) berobat ke faskes di Jakarta dan tak terindikasi covid-19. Tapi kembali ke Tenggarong dan masih batuk pilek,” lanjutnya.

Pada 20-25 Maret 2020, pasien menjalani isolasi rumah dan dijaga ketat petugas. Pada 26 Maret 2020, akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aji Muhammad Parikesit, Kukar. “Hari ini terkonfirmasi positif. Sampai hari ini kondisinya semakin membaik dibandingkan saat baru masuk.”

Tambahan Kasus PDP

Di luar hasil positif yang baru masuk, Kaltim kini masih 37 PDP lainnya menunggu hasil. Sementara untuk penambahan PDP, terdapat satu kasus dari Balikpapan.

Sempat dirawat di Rumah Sakit Dr R Hardjanto sejak 30 Maret 2020. Dengan keluhan batuk, pilek, hingga sesak napas. Saat kondisinya memburuk dan akan dirujuk ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo, pasien meninggal dunia.

“Untuk di Samarinda ada dua kasus. Satu perjalanan dari Bogor. Mengalami gejala lemah disertai batuk, sedang dirawat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie. Dan satu lagi pelaku perjalanan mengikuti kegiatan di Gowa. Dengan keluhan batuk ,sakit tenggorokan, pilek, diare, mual dan muntah. Dirawat di AWS,” ungkap Andi.

PDP terakhir Samarinda dengan riwayat perjalanan Gowa, Sulawesi Selatan, merupakan peserta kegiatan Ijtima Dunia Zona Asia pada 19-22 Maret 2020. Hingga hari ini, otoritas se-Kaltim telah mendapat hasil tracing 557 orang dari kegiatan tersebut. “Sebanyak 121 ODP, 3 PDP, sisanya 17 OTG (orang tanpa gejala),” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.